Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sekilas Sepintas Melintas Nyaris Tergilas dan Tersisih

28 Februari 2024   20:59 Diperbarui: 28 Februari 2024   21:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekilas sepintas melintas yaris tergilas dan tersisih 

(Yosef MP Biweng)

Kilas balik


Perubahan dalam segala sisi menekan dan mendesak manusia untuk melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan jaman. Pernyataan sederhana adalah siapa mau melakukan perubahan dia akan tetap bertahan, tetapi siapa yang tidak melakukan perubahan,dia akan ketinggalan bahkan bisa tersingkir dari realita di sekitanya.

Ya, bicara soal perubahan, kita tidak bisa mengelak darinya. Siapa yang bisa tahan perubahan tersebut. Perubahan tetap akan berlangsung tanpa kita sadari di segala sisi, mulai dari infrastuktur, budaya, politik, agama dan sosial,dll. 

Pada umumnya di Indonesia, lebih khusus di Papua teristimewa di Papua bagian Selatan. Papua bagian Selatan ini mengalami perubahan dengan diberi nama provinsi Papua Selatan. Papua Selatan adalah provinsi baru yang dimekarkan dari provinsi Papua.

Akhir-akhir ini orang pada sibuk dengan pesta demokrasi. Terjadi baknyak kotra dan pro dengan  pesta demokrasi yang baru saja masyarakat Indonesia merayakannya. Dan apa yang terjadi dalam pesta demokrasi kali ini adalah bahwa  hampir sebagian masyarakat Indonesia yang tidak bisa ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut. 

Entah mungkin karena tidak mendapat undangan untuk memilih, atau tidak mau memilih, atau bisa jadi waktu yang terbatas, atau keterlibatan kotak suara seperti yang terjadi di salah daerah, atau jumlah TPS sedikit sedangkan jumlah memilih banyak. Terjadi politik uang dengAkhirnya banyak kartu suara yang tersisa, kartu suara sisa ini mau dikemanakan yang dipertanyakan oleh orang-orang yang tidak disertakan dalam pemilihan tersebut. 

Apakah nanti mereka yang setelah terpilih dan duduk di kursi panas, bisa turun mendekati masyarakat untuk memberikan uang dan sembako seperti yang dilakukan saat kampanye sampai di hari pemilu? Saya berani mengatakan, tidak semua akan memikirkan lagi tentang kebutuhan masyarakat, tetapi lebih mementingkan kepentingan individu, keluarga,kelompok dan golongannya. Ini cuma kegelisahan yang tidak mempunyai dampak besar.

Terlepas dari pesoalan pemilihan umum yang terselenggarakan 14 Februari 2024 yang telah menyita banyak perhatian. Pertanyaan sederhana muncul dibenak saya, sebenarnya tuntutan DOB di Papua peruntungan kepada siapa? Siapa yang akan duduk di kursi legislatif dan eksekutif? 

Pembangunan DOB untuk siapa? Yang menikmati siapa? Apakah SDM di Papua Selatan sudah cukup? Atau mungkin sudah mencukupi tapi tidak mendapat kesempatan untuk masuk di dunia kerja? Atau mungkin tidak memiliki softskill yang dibutuhkan dalam dunia kerja? Ada begitu banyak pergumulan dan pertanyaan yang bisa tertuang dalam catatan ini, tetapi saya pikir pertanyaan tersebut sudah bisa mewakili realita pertanyaan yang terjadi di sekitar kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun