Mohon tunggu...
Febrian Indra Cahya
Febrian Indra Cahya Mohon Tunggu... -

sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, Hidup dan Matiku hanya karena Allah, Tuhan semesta Alam

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Islam, Manusia dan Lingkungan

14 Agustus 2013   11:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:19 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

(QS. Ali Imron : 110)

Dahulu kala ketika Rasulullah dan generasi para Shahabat, tabi’in dan tabiut tabiin memimpin pemerintahan Islam, peradaban Islam menjadi tersohor dan menjadi Mercusuar peradaban dunia. Di kala eropa masih menganggap penyakit adalah sebuah sihir, peradaban Islam sudah menemukan obat-obatan dan alat-alat medis yang bisa mengobati berbagai macam penyakit. Maka terbuktilah apa yang dikatakan ayat di atas.



Tetapi, apa yang terjadi di masa lalu, sangat kontras terasa dengan apa yang terjadi saat ini, dimana kebanyakan umat muslim terhina oleh perilaku orang-orang kafir maupun perilaku dari orang-orang muslim sendiri. Lantas apakah yang menjadi penyebabnya??? Salahkah firman Allah di atas??? Ataukah ada yang bermasalah dengan manusia/umat Islam???

Ternyata dari semua masalah multidimensi (misal : Kemiskinan, degradasi moral, korupsi, gelandangan, perzinahan, narkoba, miras, dsb) yang menimpa umat Islam saat ini adalah karena mulai ditinggalkannya Islam sebagai petunjuk/peta/user guide dari Sang Maha Pengatur setelah runtuhnya Pemerintahana Islam pada 3 Maret 1924 lalu. Banyak umat Islam yang mulai mencari aturan-aturan baru, kepercayaan baru, dan bahkan tuhan-tuhan baru. Padahal, orang yang berilmu pasti tahu, bahwa Allahlah yang paling mengerti tentang keadaan manusia, apa yang terbaik untuk manusia, dan aturan seperti apa yang terbaik untuk manusia. Karena Allahlah yang menciptakan semua ini.

Lantas bagaimana kesempurnaan Islam yang dimaksud dalam judul di atas??? Mari kita bahas mulai dari sempurnanya Islam mengatur setiap individu manusia.

Sudah kita ketahui bersama, manusia yang bertuhan memiliki tiga ranah interaksi. Yaitu interaksi antara manusia dengan dirinya sendiri, interaksi antara manusia dengan Allah, dan interaksi antara manusia dan manusia. Inilah sebagian kecil sistem Islam, satu dengan lainnya saling berhubungan (berpengaruh) dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Jika kita amati, faktor yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindak kejahatan adalah (1). Atas dasar keinginan sendiri, dan (2). Karena paksaan/pengaruh dari lingkungan.

1.Jika seseorang melakukan suatu tindak kejahatan karena dasar keinginannya sendiri, maka sudah bisa dipastikan bahwa ia memiliki tingkat moral/akhlak yang rendah. Akhlak adalah suatu kesadaran seseorang atas hubungannya dengan Allah SWT.

Sebagai contoh, ketika ada uang yang terjatuh di jalan, orang yang bermoral/berakhlak/kesadaran atas hubungannya dengan Allah tinggi tentu orang tersebut akan banyak berfikir sebelum mengambil uang yang terjatuh. Timbul banyak pikiran/pertanyaan dalam dirinya : “bagaimana hukum uang ini?”, “seberapa dosaku jika ambil uang ini?”, atau “apakah doaku akan terkabul jika aku mengambil uang ini?” dsb. Lain halnya dengan orang yang bermoral/berakhlak/kesadaran atas hubungannya dengan Allah SWT (Hablumminallah) rendah, pasti dia akan mengambil uang tersebut tanpa fikir panjang.

Tinggi rendahnya akhlak seseorang dipengaruhi oleh banyak sekali hal, seperti keluarga, sosial, pendidikan dsb. Pendidikan menjadi penentu terbesar akhlak seseorang. Jika pendidikan yang diterima seorang individu membuat dia semakin mengenal Allah, semakin takut akan Allah, pasti dia memiliki akhlak yang baik, sedangkan jika pendidikan hanya mengejar intelektualitas keduniawian semata tanpa menyentuh aqidah individunya, pasti seseorang itu akan memiliki akhlak yang rendah.

Jadi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk individu seseorang (tanpa menyepelekan faktor lain). Jadi didapat kesimpulan bahwa interaksi antara manusia dengan dirinya sendiri (Hablummiannafsy) akan baik jika interaksi antara manusia dengan Tuhannya (Hablumminallah) juga baik.

2.Melakukan tindakan kejahatan karena paksaan/pengaruh lingkungan maksudnya adalah ketika seseorang sudah memiliki akhlak yang baik, tetapi lingkungan yang membuat dia melakukan kejahatan/tindak maksiat. Kasus seperti ini sering terjadi pada anak-anak alumni ponpes. Ketika belajar di ponpes, aqidah, pemikiran, teman-temannya dikondisikan untuk taat pada Allah. Tetapi setelah keluar dari ponpes, mereka mandapati fakta yang sangat berbeda dengan apa yang diajarkan di ponpes. Jika di ponpes dilarang meminum miras, berzina dsb, di luar ponpes semua yang diharamkan di ponpes menjadi halal. Akhrinya banyak yang terpengaruh dan tergerus dengan arus kemunkaran tersebut. Tentu saja ketika melakukan suatu kejahatan, dia akan mengajak atau melibatkan orang lain (hablumminannas)

jadi, dari sini bisa kita ketahui, bahwa interaksi antara manusia dengan manusia yang lain (hablumminannas) akan baik jika interaksi antara manusia dengan Tuhannya (Hablumminallah) dan interaksi antara manusia dengan dirinya sendiri (hablumminannafsy) juga baik.

Islam adalah sebuah sistem, sesuatu yang dinamakan sistem, ketika salah satu komponennya saja diambil/tidak dipakai maka yang terjadi adalah kerusakan. Seperi halnya sistem pencernaan manusia, jika salah satu organ pencernaan diambil satu saja, maka kerusakan yang terjadi pada manusia tersebut. Bagitulah islam. Jadi, firman Allah yang memerintahkan kita untuk masuk kedalam agama Islam secara kaffah (totalitas) dengan menerapkan semua hukum islam di segala lini kehidupan (Al-Baqarah : 208), untuk menjaga keberlangsungan islam itu sendiri dan keberlangsungan islam akan menjaga individu-individu di dalam sistem islam sejahtera karena ketaqwaan mereka.

*FIC - febrian1453.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun