Mohon tunggu...
Bit Boy
Bit Boy Mohon Tunggu... -

ada de

Selanjutnya

Tutup

Money

Pelayanan Aftersales PT. Dituka Raharja yang Sangat Buruk

24 Juli 2014   02:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:25 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ini hanya keluh kesah  saya, semoga bisa menjadi pengalaman saudara/i dan merupakan bentuk kekecewaan saya saja dalam komunikasi dan maupun bentuk pelayanan dari Team yang ada di Ruko Bukit Dago yang mungkin merupakan salah satu proyek dari Duta Putra Group.
Penjelasan Pihak:
A. PT. Hannochs merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang salah satu lampu di Indonesia.
B. Salah satu Toko yang ada di Ruko Bukit Dago
Kronologis:
1. PT. Hannochs ingin memasang Papan Reklame di depan toko dengan menggunakan TIANG yang ditempelkan di depan jalan Ruko.
2. Toko meminta ijin kepada cabang yang terdapat di dalam perumahaan Bukit Dago / Kantor Pemasaran Bukit Dago, namun memang tidak mendapat ijin.

3. Toko Feedback terhadap Hannochs, namun Hannochs meminta ijin langsung kepada Duta Putra Group melalui telp 5760910 (pusat di Kuningan), berbicara langsung dengan Pak Yudi sbg Marketing.


4.Hannochs mendapatkan ijin dari Pak Yudi untuk memasang papan reklame, namun dengan catatan Toko tidak mendengarkan isi percakapan dari Hannochs dengan Pak Yudi. Toko hanya mendapatkan berita diijinkan.
5. Pemasangan tiang papan reklame dilakukan hari Sabtu, 19-7-2014 dengan catatan semua tanggung jawab merupakan tanggung jawab Hannochs.
6. Ternyata, pada hari Sabtu, 23-7-2014, sungguh sangat disayangkan peneguran dari pihak terkait Bukit Dago yang masih merupakan tanggung jawab Duta Putra Group, tidak mempunyai cara penyampaian komunikasi yang baik, yaitu Pak Hariyono beserta seorang Petugas Satpam yang kami tidak tahu namanya datang menghampiri toko.
7. Pak Hariyono hanya ingin didengarkan namun tidak ingin mendengarkan penjelasan dari toko. Pak Hariyono bahkan MEMERINTAHKAN saya untuk segera ke Pak Widi, dimana saya minta no telp Pak Widi tidak diberitahukan dengan alasan tidak pernah memberi no. telp orang lain jika tidak pakai ijin. (ok bisa diterima)
8. Kejadian yang saya sangat sesalkan adalah cara penyampaian Pak Hariyono dimana sempat membentak saya beserta istri dan mengancam dengan "untung LAGI PUASA" lalu berkata bahwa "bibir saya mengejek dia" kemudian dengan setengah memaksa saya untuk ketemu Pak Widi selaku Pimpinan Proyek.
Padahal, saya sudah menggunakan kata-kata yang halus namun apakah memang peneguran yang dilakukan Pak Hariyono ini harus dengan kata-kata yang keras dan intonasi yang sangat-sangat kasar?

Dimana kami toko hanya ingin menjelaskan bahwa pihak terkait adalah Hannochs dan Pak Yudi, kami memang ingin menelpon Pihak Hannochs jika ada apa-apa seperti tidak diijinkannya pihak reklame, tapi Pak Hariyono memaksa dengan keras untuk bertemu Pak Widi dan tidak mengijinkan kami mencatat no. handphone baik dari Pak Hariyono maupun Pak Widi dengan maksud saya bisa ditelp Oleh Hannochs dimana saya sebagai penengah hanya akan memberikan no. handphone langsung kepada PT. Hannochs agar langsung diselesaikan.
akhirnya kami yang mengalah meminta maaf sehingga Pak Hariyono ini AKHIRNYA mau mendengarkan penjelasan kami dan Pak Hariyono ini tetap bersikeras tidak memberikan no handpone siapapun termasuk dirinya, dan memerintahkan kami untuk telp Hannochs agar PT. Hannochs berkomunikasi dengan Pak Yudi saja.
Apakah memang seperti ini aftersales dari Duta Putra Group? tolong dibenahi jika bisa.  Sungguh amat kecewa kami sebagi pelaku yang mendapatkan pelayanan dari perusahaan sebesar dan sebaik Duta Putra Group ini.
Kami memang hanyalah pedagang kecil, tapi apakah kami ini tidak bisa dihargai dengan cara penyampaian yang halus.
kedua kali kami ditegur pada tanggal yang sama yaitu 23--2014 dengan sangat baik dan halus melalui telp dari bagian Marketing Bukit Dago yaitu Pak Nazzar, dan beliau mendengarkan kami. Masalah Tiang memang sudah selesai dengan penyelesaian ada di Pihak Hannochs dan Pak Yudi beserta teamnya dimana Pak Yudi berada di Bukit Dago saat itu.
Masalah kedua adalah, Plafon kami bocor dibawah kamar mandi dan di lantai dua, sudah diberitahukan kepada team teknik yang ada dibukit dago namun sampai sekarang pun tidak ada penyelesaiannya. (sudah pernah dibetulkan alias ditambal, namun bocor tidak dibenahi sehingga plafon runtuh lagi, untung saja tidak ada tertimpa satu orang pun . Kami sudah melaporkan kepada team teknik namun hanya dicatat dan sekali lagi tidak ada penyelesaian sampai sekarang)
Jika tidak salah, kami medapatkan kabar bahwa ruko dibawah 1 tahun masih dalam jaminan pihak proyek.
catatan lain yang berkeluh kesah hampir sama dengan saya:
http://forum.detik.com/pemasangan-listrik-di-perum-bukit-dago-oleh-pengembang-pt-dituka-t394780.html
http://namakuhandi.wordpress.com/tag/pt-dituka-raharja/
http://namakuhandi.wordpress.com/2009/04/06/dimana-tanggung-jawabmu-pt-dituka-raharja-grup-duta-putra/
http://www.konsumen.org/pemasangan-listrik-dan-keamanan-di-perumahan-bukit-dago-mengecewakan/
(yang dibwh ini ga bs dibaca lg, mgkn dihapus) tapi coba aja cari digoogle "DITUKA RAHARJA" pasti banyak yang keluh kesah ky saya
http://www1.kompas.com/sso/xda/e9245c6bb03964613bb92e886ee5555a/http:----www1.kompas.com--suratpembaca--read--31773
http://www.aryacell.com/200905/pelayanan-pt-dituka-raharja-kurang-memuaskan-2.php
Jadi silahkan simpulkan sendiri ya, sekali lagi ini keluh kesah saya dan bentuk kekecewaan saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun