Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Doktor UIN Malang. Ketua Umum JATMAN Banyuwangi. Dosen UIMSYA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mesir, Singa Afrika 7 Kali

31 Januari 2010   22:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:09 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_65590" align="alignnone" width="500" caption="Piala Afrika 2010 Angola"][/caption] Final piala Afrika 2010 di Angola hari ini kembali menjadikan Mesir sebagai jawara. Pertandingan Mesir vs Ghana berlangsung seru dan sportif dengan skor akhir 1-0. Hampir seluruh televisi Mesir menyiarkan match ini secara live termasuk televisi al-jazeera sport yang jaringannya terkenal luas di timur tengah. Mesir menjadi pemenang berturut-turut sejak tahun 2006. Piala afrika 2006 diselenggarakn di Mesir dan berikutnya menang lagi di Sudan pada tahun 2008 dan yang ketigakalinya pada saat ini di Angola. Secara keseluruhan, prestasi mesir di piala afrika mencapai tujuh kali. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan. Setidaknya kemenangan Mesir di piala afrika saat ini bisa menjadi obat penenang setelah gagal meraih mimpi masuk di piala dunia 2010 setelah tersingkir melawan aljazair di sudan beberapa waktu lalu. Kemenangan ini juga sekaligus unjuk kebolehan atas status "Singa Afrika" yang disandangnya selama ini. Dalam masalah persepak bolaan, sebagaimana yang aku tahu, Mesir memang lumayan keren. Hal ini bisa disaksikan dari akar rumput. Para tetanggaku anak-anak kecil yang suka main bola di halaman apartemen rumah sudah kelihatan sekali kelihaiannya memainkan sang bundar setiap sore dan malam hari, ini baru anak kecil yang bermain sendiri, apalagi mereka para pemain nasioal yang memang mendapatkan pelajaran dan fasilitas khusus untuk bola. Pagi tadi ketika berangkat ujian di al-azhar, aku tidak menyangka kalau Cairo akan seramai seperti sekarang ini, suasana pagi terlihat seperti biasa, banyak orang berangkat kerja. Pulang dari kuliah aku membuka kembali komputer dan membaca kompasiana setelah itu tidur untuk mengistirahatkan otak dan penatnya kemacetan selama perjalanan pulang pergi dari nasr city ke darrasah tempat nangkringnya universitas al-azhar. Sekitar jam 5 sore, aku terbangun kaget setelah sahabatku tiba-tiba menyalakan televisi dan langsung memilih channel al-jazeera yang ternyata sedang ada big match antara Mesir melawan Ghana. Setelah shalat ashar aku ikut bergabung melototi layar al-jazeera. Di menit-menit pertama permainan tampak dikuasai oleh Mesir dengan perbandingan posisi 54 % banding 45 % dan permainan kali ini tampak terlihat sangat sportif, tidak seperti laga pertandingan tiga hari lalu saat Mesir melawan aljazair yang sangat tidak sehat. Salah satu striker Ghana bernama Opoku sering kali harus menelan ludah saat berada didepan gawang yang dijaga oleh khadari, kiper mesir karena penjagaan super ketat dari back dan sayap kiri kanan. Setengah permainan skor tetap 0-0, memasuki babak dua Mesir mulai terlihat loyo, para pemain Ghana mulai sering menerobos pertahanan Mesir terus menerus. Tapi hampir di menit pertengahan, tiba-tiba Ahmad Hasan mampu menyerobot bola dan berhasil menjebol gawang ghana dengan goal yang sangat indah. "goal...!", ekspresi para supporter seketika menyeruak kegirangan dan al-jazeera juga memperlihatkan ramainya acara nonton bareng yang diadakan di Cairo stadium, Jami'atul 'arabiyyah Cairo dan Port Said. Dari kegirangan itu, ada sesuatu yang unik. setelah menerobos gawang Ghana, para pemain Mesir serempak melakukan sujud syukur dan ada dari supporter mengangkat mushaf al-qur'an, pemandangan yang tidak biasa bagiku. Saat melawan al-jazair kemarin juga begitu, salah satu tim pelatih Mesir mendekat ke kamera dan menunjukkan mushaf al-qur'an dengan jelas. "Mungkin sebagai bukti kecintaan mereka terhadap islam". Aku pernah membaca di salah satu mata kuliah al-azhar tentang study agama mesir kuno bernama "milal wa nihal". Salah satu tema yang diangkat adalah fenomena cara beragama orang Mesir. Sejak zaman Fir'aun pada masa amenhotep, akheneten, king atut hingga ramses, masyarakat mesir memang sangat terkenal memegang teguh agama mereka, terbukti peninggalan-peninggalan sejarah yang terpampang hingga saat ini menunjukkan bahwa mereka sangat menghargai dan mengagungkan Tuhan . Banyak patung-patung replika tuhan terpajang di istana kerajaan fir'aun di Luxor. Hingga saat inipun masyarakat Mesir masih sangat memegang teguh agama, kata pujian dengan nada mengagungkan Tuhan lazim terdengar dari mulut mereka, saat menonton pertandingan Mesir melawan Ghana ini, banyak sekali aku mendengar kata bismillah, alhamdulillah, Allahuakbar dan kalimat lain semisal "ustur ya Rabb" dari para pemain dan komentator sepak bola yang ada. [caption id="attachment_65591" align="alignright" width="300" caption="Egypt Supporter"][/caption] Sayangnya di piala afrika 2010 ini, Husni Mubarok tidak tampak hadir, beliau mewakilkan anaknya yang bernama Jamil mubarok untuk melihat jalannya pertandingan. Mesir memang negara republik tapi banyak orang menyebut republik yang kerajaan. Jamil mubarak sebagai putra mahkota sering kali mendapatkan tugas khusus mewakili ayahnya. Andaikan presiden Indonesia melakukan seperti yang dilakukan Husni Mubarak, mungkin tambah semakin banyak demo-demo yang menentangnya karena dianggap nepotisme. Jika pada saat kemenangan piala Afrika 2008 di sudan, para pemain Mesir tiba di bandara internasional Cairo langsung diarak dan dipertontonkan keliling kota Cairo, entah besok apa yang dilakukan oleh para penggila bola atas kemenangan Mesir di piala afrika Angola 2010 hingga menjadikan mesir menang tiga kali berturut-turut ini. Aku hanya menunggu sensasi berikutnya yang akan hadir. ######### Salam Kompasiana Bisyri Ichwan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun