[caption id="attachment_112211" align="aligncenter" width="300" caption="Kemesraan itu tidak akan pernah berakhir....(foto dari FB mas ZA tanpa izin..hehe)"][/caption] Annikahu Sunnatul hayah, Nikah adalah sunnah kehidupan. Inilah kata yang tepat untuk menunjukkan apa itu pernikahan. Setiap agama di muka bumi ini sepakat bahwa untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia di bumi dengan jalan menikah. Pertama kali Tuhan menciptakan Adampun, Tuhan tidak lupa untuk menciptakan pendampingnya yang bernama Hawa dan mengikatnya dengan ikatan suci pernikahan. Dalam Islam, menikah tidak hanya didasari hanya kecintaan semata, ada faktor lain yang menjadi pondasi untuk sebuah pernikahan, terbukti Rasulullah Muhammad pernah bersabda yang artinya kurang lebih begini : "wanita itu dinikahi karena empat perkara yang ada pada dirinya, karena kecantikannya, kekayaannya, nasabnya dan agama yang ia anut. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama sempurna". Nabi menyuruh untuk memilih wanita yang ke empat ketika seorang lelaki dihadapkan pada sebuah pilihan wanita yang berbeda secara kecantikan, kekayaan, nasab dan agama. Bagaimanapun juga nantinya istri yang menjadi pendamping seorang suami akan melahirkan para ksatria-ksatria yang meramaikan dan menjadi khalifatullah fil ardl dan ini tentu selalu membutuhkan sebuah pedoman hidup yang bernama agama dan seorang ibulah yang pertama kali menjadikan mereka sebagai ksatria itu, dialah guru pertama dan utama yang akan mendidik manusia-manusia unggulan. Annikahu nisfuddin. Menikah merupakan separo dari agama. Seorang yang belum menikah belum sempurna agamanya walaupun dia adalah orang yang shaleh. Pada zaman Nabi Muhammad ada 3 orang yang bersumpah dihadapan nabi untuk puasa selama-lamanya, untuk shalat malam tanpa tidur sedikitpun dan tidak menikah, tetapi nabi malah menjelaskan kalau beliau adalah orang terbaik di dunia tetapi terkadang puasa terkadang juga tidak, shalat malam dan tidur dan juga menikah. "Barang siapa membenci sunnahku maka dia bukan termasuk golonganku", ungkapan yang sangat terkenal untuk selalu berpegang teguh pada ajaran islam. Dikalangan masyarakat pesantren ada dua kitab yang sangat terkenal yang membahas tentang kehidupan rumah tangga yang bernama "uqudul ijen" dan "qurratul uyun", kitab pertama menjelaskan tentang hak-hak seorang suami atas istrinya begitu juga sebaliknya dan kitab kedua isinya hampir sama dengan kamasutra, hanya saja bisa katakan kamasutra yang islami karena semua pendapat-pendapat yang disebutkan bersumber dari al-qur'an, hadits nabi dan dari kalangan para ulama. Di Mesir pernikahan menjadi barang mewah. Seorang lelaki yang ingin menikah paling tidak dirinya sudah memiliki syaqqah (rumah di sebuah apartemen), beberapa gram emas, kendaraan pribadi dan puluhan ribu pound sebagai mahar. Begitulah adat masyarakatnya sejak dulu. Ketika dulu pada masa pemerintah sayyidina Umar bin Khatab terjadi masalah karena mahar perempuan saat itu yang kelewat mahal dan Umar berinisiatif mewajibkan perempuan untuk lebih mengecilkan jumlah mahar, para perempuan saat itu protes karena mahar adalah hak mereka dan mereka berhak untuk memahalkan dan akhirnya Umar bersedia dan legowo atas pendapat itu toh Islam juga memperbolehkannya. Tetapi kata Nabi Muhammad, salah satu wanita yang baik adalah seorang istri yang mempermudah dalam hal mahar. Itulah sedikit muqoddimah sebuah pernikahan . Dari pada berpanjang lebar, sebenarnya catatan ini terinspirasi saat memandang kemesraan foto seorang sahabat di facebook yang bernama ZA yang berdampingan dengan CM. Balutan cinta memang akan semakin sempurna jika dibingkai dalam ikatan pernikahan. Izinkan aku mempersembahkan lagu milik Maher Zein ini untuk kalian berdua. Selamat menikmati :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H