[caption id="attachment_68365" align="alignnone" width="500" caption="Piramida, Egypt"][/caption] Perjalanan wisata kali ini telah sampai di kuburan terbesar se dunia yang bernama Piramida. Tercatat hingga saat ini sudah ditemukan sekitar 138 piramid yang tersebar di Mesir, namun letak piramid yang paling besar berada di wilayah Giza, kota tepi barat Mesir setelah Cairo. Dengan membawa hyundai matrix dan hyundai verna, aku bersama kawan-kawanku tepat jam 1 siang menyiapkan diri berkunjung wisata ke piramid. Perjalanan dari nasrcity ke piramid memakan waktu sekitar satu sampai satu setengah jam tergantung situaasi jalan raya di cairo. Paling tidak ada dua jalur untuk bisa menuju ke sana, lewat kubri (jalan atas) 6th oktober atau lewat zahra ma'adi dan tembus ke ring road cairo. Setelah mempertimbangkan bersama, akhirnya kami lebih memilih zahra ma'adi lewat belakang thubromli menerobos pemakaman yang sangat luas, terlihat ada banyak mobil parkir dipinggir makam, sepertinya lagi ada orang meninggal dan dari mobil yang ada menunjukkan kalau dia orang kaya, entahlah. Kamis siang menjelang sore di cairo selalu saja tampak mulai adanya kemacetan, karena hari ini adalah hari terakhir aktifitas kerja mingguan. Hari jum'at merupakan hari libur yang sama dengan hari minggu di Indonesia. Kami terus melewati Zahra' ma'adi, ringroad Cairo hingga tembus di Giza, tepatnya di syari' ahramat. Piramid dalam bahasa arab dikenal dengan nama ahram, entah berasal dari suku kata apa, aku juga belum meneliti. Setelah melewati beberapa pemukiman penduduk, mulai tampak megah gunung seperti batu bata yang tersusun rapi, "masya Allah, kok bisa ya, gimana cara bangunnya?", aku berseloroh pada temanku. Aku membayangkan beberapa film action seperti scorpion yang shootingnya di piramid ini. Teringat juga dengan film cinta model termehek-mehek karya kang abik. Hanya kekaguman pada Sang Pencipta yang bisa ku rasakan ketika melihat kemegahan piramid. Entah gimana caranya menata batu bata segede itu. Memasuki gerbang pintu masuk, kami sudah bisa melihat dengan jelas beberapa piramid yang kokoh. Di sana juga sudah disediakan kendaraan onta, kuda dan himar jika malas berjalan atau ketika tidak membawa mobil. Jarak antara piramid satu dengan yang lain lumayan jauh, sehingga kalau tidak membawa mobil lumayan repot juga. [caption id="attachment_68366" align="alignleft" width="225" caption="Narsis di bawah piramid"][/caption] Sambil menikmati keindahan piramida, aku dan kawan-kawan mulai mengabadikan gambar-gambar. Aku malah lebih suka mengambil gambar orang yang sedang mengambil gambar, mungkin tampak aneh tapi memang memotret orang yang sedang memotret itu unik dengan gayanya yang kadang membuatku tertawa. Hari ini terlihat sangat ramai sekali, para pengunjung tidak hanya dari wisatawan asing tapi banyak juga dari turis lokal alias orang mesir yang baru pulang dari kerja. Setelah puas berpose di piramid ke satu yang letaknya paling dekat dengan pintu gerbang masuk dan juga ukurannya paling besar, kami naik mobil kembali menuju piramid ke dua. Sebenarnya setiap piramid ini memiliki nama masing-masing, konon dulu setiap fir'aun selalu membangun piramid sebagai bukti kedigdayaannya, sehingga nama-nama piramid itu masih ada hubungannya dengan nama fir'aun yang mendirikan, cuma sengaja aku tidak menyebutkan namanya karena ini bukan pelajaran sejarah tapi catatan wisata, jadi kalau kepingin tahu silahkan lihat di wikipedia. Di piramid dua ini ada sesuatu yang agak berbeda dari piramid satu, di piramid satu terlihat pucuk piramidnya biasa-biasa saja, semua bentuk dari bawah hingga ke ujung sama. Tapi di piramid dua ini pucuknya masih terlihat bagus dan agak halus. D piramid dua aku dan kawan-kawan mulai dikerumuni oleh tukang sewa onta dan kuda. Mereka terus saja "nerocos" dengan bahasa inggris menyewakan ontanya, cuma aku sibuk mengambil gambar dari piramid yang ada. Tiba-tiba aku ingin sekali foto di atas onta, setelah nego ternyata bayarnya cuma 2 pound, kalo dirupiahkan sekitar 4000rupiah. Okelah, akhirnya beberapa dari kami foto diatas onta, walaupun tidak jalan-jalan dengan onta setidaknya foto diatasnya bisa menjadi pengalaman. Ketika hendak melanjutkan perjalanan menuju letak piramid ke tiga, aku melihat pemandangan menarik, orang mesir sedang khusyu' shalat di atas batu tepat di bawah bangunan piramid, pemandangan yang tidak biasa bagiku ditengah banyaknya wisatawan asing yang sedang asyik saling potret dan menunggang onta dan kuda. Akhirnya aku mendekatinya dan memotretnya, setelah orang itu selesai shalat, aku mengikuti jejaknya. Aku juga menunaikan shalat ashar dibekas batu tempat orang tadi shalat. Untung saja sejak di mesir aku sudah sering diajari sikap "cuek", jadinya ya biasa saja. Piramid tiga letaknya lebih jauh lagi, kami harus kembali ke mobil di tempat parkir dua. Tempat yang ke tiga ini adalah sebagai tempat shootingnya KCB pertama. Di sini terlihat jelas dari jauh beberapa piramid yang tadi kami kunjungi. Tujuan ke tempat ini hanya mengabadikan gambar saja. Ada bebarap turis perempuan entah dari negara mana yang juga sedang mengambil foto dengan berpose modeling penuh gaya. [caption id="attachment_68368" align="alignright" width="225" caption="Spinx, Egypt"][/caption] Setelah puas semuanya, tempat selanjutnya adalah spinx, singa dengan kepala orang. Katanya, spinx ini adalah simbol kekuatan fir'aun. Bagaimanapun singa adalah raja hutan yang tak terkalahkan, sehingga waktu itu fir'aun menggunakannya sebagai simbol kekuatannya. Di spinx ini, aku sengaja tidak naik ke atas untuk mendekat dan mengambil fotonya. Aku hanya mengambil gambar dari jarak yang lumayan jauh, sehingga hasilnya juga biasa saja. Tapi ada beberapa yang menarik, didekat tempatku mengambil foto, banyak cewek-cewek mesir yang sedang asyik bermain bersama teman-temannya. Ada juga cewek Turki dengan balutan jas khas musim dingin sehingga terlihat begitu anggun. Saat aku meminta tolong temanku untuk memotretku, ada beberapa fotoku yang view dibelakangnya adalah mereka para cewek itu, walaupun hasil jepretannya biasa saja, paling tidak bisa sedikit menambah nilai lebih dari biasa dengan tampilan view yang "bening". Di sini aku juga memotret orang yang sedang memotret. Action seseorang yang sedang mengambil foto memang kadang terlihat lucu apalagi saat mencari posisi yang tepat untuk mendapatkan gambar yang menarik, kadang harus njengking, jongkok, melebarkan kaki, hingga posisi miring. [caption id="attachment_68372" align="alignleft" width="300" caption="Menuju pintu keluar"][/caption] Tepat hampir jam 5 para polisi wisata sudah mulai meniupkan prit sebagai tanda piramid hendak tutup. Setiap harinya sebagaimana dalam jadwal, piramid tutup jam 4 sore. Aku dan semua wisatawan dengan berbondong-bondong mulai keluar dari areal wisata ini. Di tempat parkir sudah banyak sekali bus pariwisata yang sedang menunggu. Dengan verna dan matrix, kami pulang kembali ke nasrcity. Habis menunaikan shalat maghrib di rumah, aku melihat hasil jepretanku di piramid tadi. Terus terang aku kurang puas walaupun tetap bersyukur bisa ke piramid. Aku baru sadar kalau mulai dari awal memotret tadi, aku menggunakan flash lampu, sehingga semua hasil jepretan terlihat sangat terang dan semua langitnya terlihat putih. "Aduhh!", rasanya kepengen kembali lagi ke piramid untuk memotret lagi. Tapi 'ala kulli hal, wisata kali ini benar-benar menyenangkan. Aku bisa menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri salah satu 7 keajaiban dunia yang dulu hanya aku lihat di pelajaran sejarah sewaktu SD. Makasih Tuhan kau memberikan kesempatan padaku untuk melihat keagunganMu melalui ciptaan makhluqMu. ########## Jika ingin menikmati semua foto Piramida, bisa klik di sini Salam Kompasiana Bisyri Ichwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H