Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Buku Serial Mesir Dibedah

18 November 2020   06:12 Diperbarui: 18 November 2020   06:22 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Peserta yang hadir di Bedah 4 Buku Serial Mesir (Foto : Nuryadi)

Setelah acara dibuka oleh Mbak Dewi dan mengabarkan agar peserta tidak lupa untuk mengisi formulir link yang sudah disediakan agar nantinya mendapatkan E-Sertifikat yang bisa menjadi kenang-kenangan.

Pak Thamrin memberikan prolog, bercerita bagaimana aku bertemu dengan beliau. Pertemuanku dengan Pak Tamrin terjadi pada tahun 2011 lalu, ketika aku pulang dari Cairo ke Jakarta, pada saat Mesir sedang revolusi. Takdir menemukanku kepada Pak Tamrin yang waktu itu mengantarkanku shilaturahim ke kantornya Kompas di Jakarta.

Setelah sekian lama tidak lagi komunikasi, pada tanggal 25 September 2020, aku menghubungi kembali beliau, setelah tau beliau mendirikan Yayasan Pusaka Tamrin Dahlan dan memfasilitasi para penulis untuk ingin menerbitkan buku ber-ISBN gratis.

Aku dipersilahkan Pak Tamrin untuk memaparkan tentang 4 buku yang aku tulis, presentasi selama 15 menit. Sore tadi, aku sudah mengirimkan file pdf slide materi untuk malam ini di group-group WA yang aku ikuti, harapannya mereka semua yang membukanya tertarik untuk membaca dan bergabung di acara webinar malam ini. Saat aku presentasi, peserta yang tampak hadir ada 45 orang. Aku mengucap hamdalah, syukur dan terimakasih kepada semuanya.

Sebelum ke pembahasan 4 buku yang hendak dibedah. Aku membuat sebuah pertanyaan untuk diriku sendiri, karena ini menyangkut dengan niat, motivasi terbesar apa yang melatarbelakangi aku diberikan kemampuan menulis hingga lahir 4 buku yang masing-masing buku rata-rata 300 halaman lebih, dan masih ada 2 buku serial Mesir lagi yang sedang menunggu untuk diterbitkan juga. 

Aku menunjukkan beberapa dalil di dalam al-qur'an, seperti dalam surat Yusuf dan Az-Zukhruf yang disana menyebutkan secara langsung kata "Mishro", Mesir. Pertanyaannya kenapa Mesir?!

Al-Qur'an juga memuat tiga hal yani akidah, Syariah dan Qoshohs (cerita masa lalu). Nah, dari cerita ini, hampir semuanya lokasi kisahnya juga berada di Mesir. Inilah awal yang melatarbelakangi diriku untuk penasaran menulis tentang Mesir. 

Dari pertanyaan dasar ini, aku sering bertanya, ada apa dengan Mesir? Sehingga banyak disebutkan dalam al-qur'an dan kisahnya juga abadi. Aku menulis apa saja yang berkaitan dengan Mesir, hampir setiap hari saat di Mesir, aku menulis.

Pada akhirnya, ada 300 artikel yang sudah aku tulis di blog miliknya Kompas, Kompasiana ketika aku pulang ke Indonesia dan menyelesaikan studi dari Universitas Al-Azhar dengan mendapatkan gelar Lc. 

Aku biarkan artikel-artikel itu, dan bulan September kemarin, dia menemukan jodohnya, jadilah 4 buku Serial Mesir, yang nanti akan jadi 6 buku Serial Mesir. Masing-masing judulnya adalah 926 Cairo, Cairo Oh Cairo, Umroh Koboy dan 80 Coret Mesir.

Pada buku 926 Cairo, aku banyak bercerita tentang Mesir pada saat Mesir belum ada revolusi. Di Mesir aku menemui 4 kali pergantian presiden, mulai dari Husni Mubarok, Adli Mansour, Mohamed Mursi, hingga Abdul Fattah As-Sisi. Nah, buku pertama ini banyak bercerita pada saat Mesir dibawah pimpinan Hosni Mubarok, kalau diibaratkan dengan kondisi Indonesia, ya seperti masanya Soeharto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun