Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Buku Serial Mesir Dibedah

18 November 2020   06:12 Diperbarui: 18 November 2020   06:22 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Peserta yang hadir di Bedah 4 Buku Serial Mesir (Foto : Nuryadi)

"Tulisan akan menemukan takdirnya sendiri, biarlah tulisan itu yang akan membela dirinya sendiri", itu adalah pesan dari Pak Tamrin Dahlan sebagai founder sekaligus ketua Yayasan YPTD yang menebitkan 4 buku serial Mesir. "Prof. Kunto Wijaya berpesan, syarat menjadi penulis ada 3 yaitu menulis, menulis dan menulis", Pak Aji Najiulloh Thaib yang akrab memakai nama pena Ajinatha di buku-bukunya, berpesan untuk selalu menulis. 

Sedangkan Gus Mokhtar Nabeel, mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir yang menjadi pembicara ketiga memberikan pesan dari Pramoedya Ananta, "Menulis adalah bekerja untuk keabadian".

Alhamdulillah, acara bedah 4 buku serial Mesir yang berjudul 926 Cairo, Cairo Oh Cairo, Umroh Koboy dan 80 Coret Mesir dilancarkan oleh Allah Swt., acara yang sedianya dimulai pukul 07.00 malam, resminya dimulai dari pukul 07.30 malam hingga pukul 09.30 malam. 

Antusiasme peserta yang berasal dari berbagai elemen seluruh Indonesia tercermin dari banyaknya pertanyaan yang masuk. Dari data yang ada, yang tertulis di aplikasi Zoom yang menjadi tempat acara, ada 21 pertanyaan.

Setiap hari, aku selalu ngaji bersama santri di Pondok Pesantren Minhajut Thullab Sumberberas, Muncar, Banyuwangi, termasuk ketika sebelum acara bedah 4 buku serial Mesir berlangsung. 

Aku bersama para santri mengaji tafsir Al-Qur'an, tepatnya tafsir Al-Jalalain yang dikarang oleh Syeikh Jalaluddin As-Suyuti dan Syeikh Jalaluddin Al-Mahally, makam beliau berada di Mesir. 

Setiap mengaji, tidak lupa kami semua selalu mengirimkan hadiah fatihah, berharap apa yang kami kaji bisa diberikan manfaat dan keberkahan dari ilmu yang ada.

Tepat sebelum adzan isya', sekitar jam 18.30, ngaji aku selesaikan. Biasanya pengajian tafsir Jalalain aku selesaikan ketika adzan isya', malam ini aku selesaikan lebih awal, takut telat untuk ikut acara webinar via Zoom bersama YPTD. 

Pada saat Zoom kubuka dan linknya aku dapatkan dari Mas Nuryadi yang menjadi admin dan tangan kanannya Pak Thamrin, rupanya sudah ramai para peserta yang masuk dan menunggu. Sampai jam 07.00 malam, kami semua disuguhkan video testimoni dari YPTD.

Tibalah saatnya jam 07.30, Pak Tamrin memberikan arahan kepada Mbak Dewi Puspasari untuk membuka acara malam ini, peserta yang hadir sekitar 30-an dan terus bertambah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun