[caption id="attachment_69461" align="alignnone" width="500" caption="Goa Fir'aun"][/caption]Pada musim panas, aku memiliki kesempatan untuk berkunjung ke suatu tempat yang unik, karena sebagaimana yang aku tahu, biasanya peninggalan seorang raja pada zaman dulu terletak di bekas kerajaannya, termasuk kamar mandinya, tapi tidak dengan fir'aun. Di Mesir ada suatu goa yang disebut-sebut sebagai tempat dulu fir'aun mandi. Inilah kisah perjalanannya. Aku dan teman-teman dari jawa timur Cairo tiba di goa fir'aun ini sekitar jam 11 siang. Untuk bisa sampai ke wisata ini, harus menembus luasnya padang pasir terlebih dahulu. Dari Cairo menuju goa kamar mandi fir'aun memakan waktu sekitar 4-5 jam, tergantung kondisi padat atau tidaknya lalulintas di jalan yang juga menghubungkan ke gunung sinai ini. Goa ini terletak persis di pinggir pantai laut merah, ketika kami tiba di sini banyak sekali turis-turis lokal yang juga sedang berwisata. Tapi kali ini agak berbeda, karena selama ini aku mengetahui kalau perawakan kulit orang mesir hampir keseluruhan (untuk tidak berkata semua) adalah putih, ditempat ini justru banyak juga ternyata yang hitam walaupun tidak sehitam orang afrika lainnya. Mungkin juga akibat suhu panas dan sering berhubungan dengan air laut di dekat mereka tinggal. Sewaktu turun dari bus seketika ku rasakan hawa yang sangat panas dan hawa ini belum pernah kurasakan saat di indonesia, seperti inilah mesir, ketika musim dingin hawanya sangat dingin, ketika musim panas, hawa panasnya juga minta ampun. Tetapi karena rasa penasaranku yang tinggi aku tetap menikmati kepanasan itu di pinggir pantai sambil melihat pemandangan orang-orang mesir yang sedang mandi di laut merah. Ombak di pantai ini lumayan besar jika dibanding dengan ombak di pantai sarm sheikh ataupun pantai dahab, tetapi ku lihat orang-orang mesir itu entah laki-laki ataupun perempuan tetap ceria menikmati indahnya pantai tepat di depan mulut goa kamar mandi fir'aun. Sesekali mereka cekikikan bersama pasangannya, "duhh..indah sekali ya kemesraan itu", bisikku saja. Sehabis narsis-narsis dikit di pantai, aku melangkahkan kaki menuju goa, ketika sudah sampai di depan pintu masuk dan hendak masuk ke dalam, aku sudah tidak kuat dengan panas dan bau pengapnya. "Di luar aja panasnya kayak gini, apa lagi di dalam rek!", aku berkata pada teman-temanku. Karena hawa suhu yang sangat tidak bersahabat, akhirnya aku membatalkan niatku untuk masuk ke dalam, aku hanya mengintip dari luar seperti apa isi goa itu. Sekedar sedikit bocoran cerita, konon tempat ini adalah tempat fir'aun mampir mamdi sewaktu beliau sedang bepergian, aku kurang tahu apakah bepergiannya saat itu karena berwisata atau karena tugas negara, yang jelas ketika sampai di tempat ini, beliau mandi. Kelebihan goa ini adalah di dalamnya tidak hanya menyediakan tempat yang privasi tapi juga ada kolam renang air hangatnya. Tapi lagi-lagi, karena aku tidak masuk ke dalam goa, aku tidak tahu persis bentuk kolam renangnya seperti apa dan apakah air hangat itu juga masih ada. Banyak orang mesir baik laki-laki maupun perempuan yang masuk ke goa kamar mandi fir'aun ini, ketika aku hendak mengikuti jejak mereka, tubuhku tidak mau. Aku juga heran, orang mesir kok kuat ya dengan suhu yang sangat panas ini, apa memang kulit mereka terkategori kulit badak, mungkin karena memang sudah terbiasa. Selama ini aku sudah beberapa kali berwisata ke tempat yang ada goanya, diantaranya di Pamijahan Jawa barat dan goanya dinamai juga dengan goa pamijahan. Hampir tiap tahun sejak aku masih kecil, aku berwisata ke tempat ini. Goa pamijahan jawa barat kata legenda orang desa setempat merupakan goa tempat berkumpulnya para wali songo, bahkan konon di dalam goa ini ada satu lorong yang bisa menghubungkan langsung ke Ka'bah Arab Saudi, sayangya mulai dari dulu hingga terakhir kali aku ke sana pada bulan agustus 2008 lalu, lorong yang menghubungkan ke makkah itu selalu tertutup denga deruji besi dan semua orang tidak bisa melewatinya, apalagi lorongnya juga kecil, jadi bisa dibayangkan seperti apa rasanya jika nekat lewat. Di pamijahan ini juga ada makam seorang waliyullah, namanya mbah syeikh H. Muhyi, beliau merupakan seorang wali yang ditugaskan oleh gurunya untuk menyebarkan agama islam di tanah ini. Bahkan di tempat ini ada sesuatu yang unik yakni fenomena padi ajaib. Untuk bisa menyaksikan padi itu, silahkan datang sendiri ke pamijahan. Biasanya tour ziarah wali songo selalu mampir ke goa pamijahan ini. Goa selanjutnya yang juga pernah aku kunjungi adalah goa di alas purwo. Alas purwo adalah hutan lindung yang 100 % masih terjaga keasliannya dan hingga saat ini menjadi salah satu tempat paling angker di Banyuwangi. Beberapa kali alas purwo menjadi tempat ajang acara yang berbau hantu dan mistis yang ditayangkan di televisi tanah air. Sewaktu aku berkunjung ke goa alas purwo, banyak sekali ku temukan orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia yang sedang bertapa atau bersemedi. Aku sempat berbincang dengan salah seorang dari mereka menanyakan bagaimana caranya dia makan, dia menjawab, "saya ini udah menyatu dengan alam dek, jadi alamlah perantara yang mencukupi saya". Aku menyaksikan sendiri seseorang yang sedang membawa makanan asli made in hutan dan masih sangat alami. Di alas purwo ini aku masih bisa melihat aneka pohon yang sangat besar-besar, tapi jangan macam-macam di tempat ini, karena hutan ini adalah hutan lindung, maka di sini banyak sekali markaz-markaz tentara yang menjaganya dengan aneka pistol yang mereka bawa. Tujuanku dan teman-teman ke alas purwo ini adalah menikmati keindahan alamnya dan melihat fenomena mistik yang ada di sana. Sewaktu hendak pulang, sekitar setelah maghrib, aku benar-benar merasakan hawa yang sangat menyeramkan. [caption id="attachment_69462" align="alignright" width="263" caption="Slankers"][/caption]Kembali lagi ke goa kamar mandi fir'aun di Mesir, akhirnya aku dan teman-teman tidak jadi masuk ke dalam goa kamar mandi fir'aun ini. Kami hanya mengambil foto-foto dari mulut goa. Kami tidak peduli lagi dengan banyaknya lalu lalang orang mesir yang hendak masuk goa. Sebenarnya sampai saat ini aku masih penasaran seperti apa bentuk kamar mandi fir'aun ini, semoga lain waktu aku bisa ke sana kembali dan menyaksikannya secara langsung. Inilah sedikit peninggalan sejarah masa lalu Mesir yang tetap eksis. Fir'aun di mesir hidup beberapa ribu tahun sebelum masehi dulu, berkat cucu-cucu mereka yang sangat menghargai sejarah, kamar mandi fir'aunpun bisa eksis terjaga hingga kini. Lag-lagi aku salut dengan Mesir yang sangat menghargai sejarahnya. Semoga aku dan bangsaku bisa sedikit belajar dari mesir walaupun dari sebuah kamar mandi fir'aun ini. semoga! Salam Kompasiana Bisyri Ichwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H