Belanda dikenal dengan sebutan negeri kincir angin, karena memang sejarah negeri ini tidak bisa lepas dari keberadaan kincir angin. Kalau berbicara kincir angin dan Belanda, pandangan kita langsung menuju ke model kincir angin jaman dulu, seperti gambar di atas. Sayangnya, kalau dulu memang benar model kincir angin di Belanda seperti itu, jaman sekarang sudah jarang model lama diketemukan, yang ada kincir angin model turbin. Untungnya, ada beberapa daerah dimana kincir angin jaman dulu masih dijaga kelestariannya: Kinderdijk dan Zaanse Schans.
Kinderdijk
Deretan kincir angin di Kinderdijk merupakan kumpulan kincir angin yang terbesar di Belanda dan sudah mendapat status World Heritage dari UNESCO tahun 1997.
Asal tahu saja, Belanda adalah negeri di  bawah permukaan laut, dan untuk menjaga supaya lahan tetap kering dan bebas banjir, maka dibuatlah bendungan dan kanal dan kincir angin dipakai untuk menguras dan membuang air ke kanal-kalau pakai istilah sekarang, kincir angin dipakai untuk alat reklamasi. Tidak heran kalau orang-orang Belanda terkenal dengan keahliannya dalam hal pengairan, teknologi bendungan dan kanal.
Bagi yang tertarik dengan ilmu mekanik, 3 kincir berfungsi untuk "mengangkap" angin dengan memakai layar kain dan energi angin dipakai untuk memutar kincir yang disambung dengan batang utama yang biasanya berukuran besar. Dengan berputarnya batang utama, maka alat-alat yang tersambung dengan batang utama mulai bekerja dengan sendirinya.
Kemudian di masa perang dunia ke 2, kincir angin ini kembali dipakai gara-gara kekurangan bbm di masa perang. Posisi layar di kincir angin juga bisa dipakai untuk menyampaikan pesan tertentu, seperti berita kematian, perkawinan, atau bahaya serangan musuh.
Zaanse Schans
Bukan hanya kincir angin, tapi daerah ini juga menyimpan koleksi rumah tradisional khas Belanda. Mengunjungi Zaanse Schans seperti mengunjungi desa Belanda jaman dulu dengan rumah-rumah kayu yang mungil. Â Lucunya, beberapa bangunak di Zaanse Schans dulunya berasal dari daerah lain yang kemudian dibawa ke Zaanse Schans dan direstorasi.
Karena lokasinya yang dekat dengan Amsterdam, Zaanse Schans banyak dikunjungi turis, sekitar 1,5 juta pengunjung/tahun. Â Dan enaknya lagi, berkunjung dan berjalan-jalan di sekitar Zaanse Schans tidak dipungut biaya.