Mohon tunggu...
Arief Wibisono S.Sos
Arief Wibisono S.Sos Mohon Tunggu... Penulis - Penulis,Pemerhati Sejarah Dan Nilai Tradisi

Nama Arief Wibisono Lahir di Malang 03 Februari 1976 Profesi sebagai Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manfaat Beladiri Aikido bagi Satuan Pengamanan

12 Juni 2022   08:18 Diperbarui: 12 Juni 2022   08:26 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Pelatihan Olahraga Beladiri Aikido Bagi Satuan Pengamanan (Galery Pribadi)

Manfaat apa yang bisa dipetik, bagi Satuan Pengamanan berlatih aikido...?

Aikido lebih bersifat internal arts daripada eksternal. Gampangnya yang diolah dalam aikido adalah substansinya daripada luarnya. Di aikido Security atau Satuan Pengamanan sangat bermanfaat dan antar personal  lebih diatur agar menjadi seseorang , beretika, gampang bersosialisasi dan lebih penyabar. Hal ini dikarenakan aikido bekerja di ruang absolut world bukan relatif world.

Simple to say, di aikido akan dilatih mengatur nafas dan bergerak sesuai pikiran. Penekanan pada non fisik ketimbang fisik. Aikido tidak membutuhkan tenaga ekstra  yang diperlukan adalah kekuatan mental untuk fokus pada kemampuan diri sendiri...

Sama seperti training2 motivasi yang ada semacam ESQ , yang dilatih adalah kekuatan pikiran dan kecerdasan untuk memecahkan persoalan, kemampuan bersosialisasi ditentukan oleh kapabilitas seseorang dalam berinteraksi dengan pasangannya karena aikido dilatih secara berpasangan

Foto : Bersama Satuan Pengamanan ( Galery Pribadi )
Foto : Bersama Satuan Pengamanan ( Galery Pribadi )

PT SWAKARYA SINAR SEJAHTERA memberikan ruang bagi olahraga Aikido guna memberikan bekal beladiri di  team Satuan Pengamanan atau disingkat Satpam. Dan di sana setiap personal  melihat bagaimana menumbuhkan semangat latihan olahraga beladiri Aikido,jika Satuan Pengamanan  yang ikut dapat memetik pelajaran yang bermanfaat adalah sangat baik bagi pribadi masing- masing akan tetapi jika yang diambil adalah motivasi untuk berkelahi, ambisi untuk mengalahkan atau kemampuan utk mendapat suatu kekuatan adalah akibat yang buruk karena akan membentuk watak seseorang jadi tukang berkelahi.

Sedangkan di aikido konflik ataupun konsep pertandingan diabaikan karena, kemampuan sesorang tidak diukur secara relatif. Dalam latihan pun tidak menggunakan kekerasan otot, kemampuan utk mengalahkan.

Filosofi aikido mengajarkan agar memenangkan suatu pertarungan adalah untuk tidak bertarung sama sekali, supaya tidak kena pukulan adalah tidak masuk ke dalam ring dan adu pukulan atau tukar menukar jual beli pukulan...pertanyaan besarnya adalah MENGAPA...? (banyak yang tidak mengerti filosofi non-resistance aikido ini)

Karena memposisikan diri sebagai orang yang akan memukul atau yang dipukul merupakan keputusan yang sangat salah dalam konteks tujuan hidup manusia. Menghilangkan nyawa seseorang dalam rangka mencapai tujuan bukanlah suatu sifat yang manusiawi, sifat seperti ini hanya dimiliki binatang untuk mempertahankan hidupnya...konteksnya disini adalah survival...sedangkan banyak manusia yang lebih lemah menggunakan sisi kebinatangannya untuk menaklukkan orang lain demi memperoleh keuntungan untuk diri sendiri...singkatnya harimau membunuh untuk makan atau jika diserang oleh manusia, tidak pernah terjadi dalam sejarah seekor harimau serta merta membunuh rusa karena sebel atau dendam, hal ini sebaliknya dilakukan oleh manusia terutama mereka2 yang notabene belajar beladiri demi mempertahankan hidupnya...

Nah disinilah letak pencerahannya, Aikido merupakan solusi untuk hal tersebut, karena yang ditaklukan adalah niat penyerangnya, apa yang menjadi niat penyerang dilumpuhkan tanpa melukai atau mengambil nyawa orang lain karena di Aikido yang lebih berharga adalah values tentang hidup, alias menjaga kehidupan itu sendiri ketimbang mencabut nyawa sesorang, amatlah mudah membunuh orang tapi sangat susah untuk mengobati penyakit orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun