Mohon tunggu...
Bisnis Digital 2022D
Bisnis Digital 2022D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Untuk Keperluan Mata Kuliah Manajemen Operasi yang di ajar Renny Sari Dewi, S.Kom., M.Kom.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengavigasi Lanskap Pengukuran Perangkat Lunak Di Indonesia: Pelajaran dari Metode Global dan Pengalaman Lokal

13 November 2023   00:29 Diperbarui: 13 November 2023   01:04 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Di tengah pesatnya perkembangan industri teknologi informasi di Indonesia, pengukuran kinerja dan efisiensi dalam pengembangan perangkat lunak menjadi sebuah topik yang tak terhindarkan. Di antara berbagai metode yang ada, Function Point Analysis (FPA) menonjol sebagai teknik yang telah lama dipercaya oleh banyak developer, namun juga tak lepas dari kritik dan tantangan. Perjalanan FPA ini layaknya sebuah narasi epik, penuh dengan intrik dan peluang, sebuah cerita yang mungkin terdengar akrab di telinga para praktisi IT di Indonesia.

Drama di Balik Layar: Mengungkap Tantangan Nyata

Pemandangan startup yang berkembang pesat dan perusahaan IT besar di Indonesia sering kali menutupi realitas yang dihadapi para pengembang perangkat lunak. Di balik kecanggihan dan kemajuan teknologi, terdapat pertarungan dalam mengadopsi dan menerapkan metrik pengukuran seperti FPA. Tantangan ini bukan hanya seputar teknis, tetapi juga terkait dengan aspek waktu, tenaga, dan bahkan subyektivitas dalam interpretasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan startup di Bandung berupaya mengimplementasikan FPA untuk proyek terbaru mereka. Proses ini tidaklah mudah; tim pengembangan mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan ukuran fungsi tertentu, mengakibatkan perdebatan yang berkepanjangan dan menunda proses pengembangan.

 

Pelajaran dari Kegagalan: Mengadopsi Solusi Inovatif

Penelitian yang dilakukan oleh Andreia Silva dan koleganya membuka mata kita tentang tantangan serupa yang dihadapi di berbagai belahan dunia. Mereka menemukan bahwa untuk mengatasi hambatan dalam penerapan FPA, dibutuhkan pengetahuan yang mendalam dan seringkali metode ini terjebak dalam penilaian yang subyektif. Namun, bukan berarti tidak ada solusi. Dari penelitian tersebut, disarankan beberapa perbaikan metodologis dan penggunaan alat otomatis untuk meningkatkan kehandalan FPA. Di Indonesia, rekomendasi ini sangat relevan. Dengan semakin meningkatnya permintaan akan pengembangan perangkat lunak yang cepat dan efisien, banyak perusahaan IT di Indonesia mulai mengarahkan pandangan mereka ke solusi otomatisasi dan pelatihan yang lebih intensif, dalam upaya mengatasi tantangan dalam penerapan FPA.

Lebih dari Sekedar Kode: Mengukur Aspek Non-Fungsional

Aspek yang sering terlewat dalam diskusi tentang FPA adalah bagaimana metode ini dapat mengakomodasi kebutuhan untuk mengukur aspek non-fungsional perangkat lunak. Dalam sebuah era dimana aplikasi tidak hanya dinilai berdasarkan fiturnya saja, tetapi juga dari segi keamanan, skalabilitas, dan kinerjanya, kemampuan untuk mengukur aspek-aspek ini menjadi sangat penting.

Kesimpulan: Menyongsong Masa Depan Pengukuran Perangkat Lunak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun