Mohon tunggu...
Bisnis Digital 2022D
Bisnis Digital 2022D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Untuk Keperluan Mata Kuliah Manajemen Operasi yang di ajar Renny Sari Dewi, S.Kom., M.Kom.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisis Fungtion Point: Tantangan dalam Aplikasi Real-time dan Multimedia

10 November 2023   21:25 Diperbarui: 10 November 2023   21:28 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Perjalanan 40 Tahun Analisis Fungtion Point: Tantangan dalam Aplikasi Real-time dan Multimedia

ditulis oleh : Achmad Dzikrul Baqi

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli ini merinci evaluasi kritis terhadap perjalanan 40 tahun Analisis Titik Fungsi (Function Point Analysis/FPA) yang digagas oleh Mochammad Fajar Hillman dan Apol Pribadi Subriadi. Paper asli berjudul "40 Years Journey of Function Point Analysis: Against Real-time and Multimedia Applications" membahas sejarah, evolusi, kelebihan, dan kelemahan FPA, khususnya dalam konteks aplikasi real-time dan multimedia.

Kepemimpinan dalam pengelolaan pengembangan perangkat lunak bergantung pada perencanaan dan pengendalian. FPA, sebagai metode pengukuran perangkat lunak yang diperkenalkan oleh Albrecht pada tahun 1979, telah menjadi standar industri. Namun, pertumbuhan aplikasi real-time dan multimedia telah menimbulkan tantangan baru bagi FPA.

Alur Kerja FPA

  • FPA melibatkan klasifikasi setiap Komponen Fungsional Dasar (Basic Functional Component/BFC) ke dalam lima jenis fungsi.
  • Jenis fungsi melibatkan Internal Logical File (ILF), External File Interface (EIF), External Input (EI), External Output (EO), dan External Inquiry (EQ).
  • Bobot ditentukan berdasarkan tingkat kompleksitas.

Evolusi FPA:

  • Albrecht memperkenalkan FPA sebagai alternatif terhadap metode Line of Code (LOC).
  • IFPUG terus merevisi dan meningkatkan panduan FPA.
  • Perubahan signifikan terjadi dalam metode perhitungan dan versi FPA.

Kelebihan dan Kelemahan FPA:

  • Kelebihan termasuk pendekatan dari perspektif pengguna dan pengukuran di semua tahap proyek.
  • Kelemahan mencakup subjektivitas, nilai bobot yang kadaluarsa, dan keterbatasan penyesuaian untuk Non-Functional Requirements (NFR's).

Hasil dan Diskusi: 

FPA vs. Aplikasi Real-time:

  • Tantangan FPA dalam mengukur aplikasi real-time, seperti kompleksitas algoritma, dibahas.
  • Variasi FPA, seperti Asset-R dan Feature Point, dijelaskan sebagai solusi.

FPA vs. Aplikasi Multimedia:

  • Kendala FPA dalam mengukur aplikasi multimedia, yang menitikberatkan pada faktor non-fungsional, dieksplorasi.
  • Ketidaksesuaian FPA terhadap elemen-elemen yang meningkatkan presentasi aplikasi multimedia diungkapkan.

Kesimpulan & Rencana Masa Depan: 

Ringkasan Keseluruhan:

  • FPA terbukti tidak memadai untuk pengembangan perangkat lunak saat ini, terutama dalam konteks aplikasi real-time dan multimedia, karena ketidakmampuannya mengukur NFR's.

Riset Lanjutan:

  • Framework baru seperti SNAP mungkin menggantikan peran VAF yang kedaluwarsa.
  • Penulis merencanakan penelitian lanjutan dengan menggabungkan aspek fungsional FPA dengan perspektif pengembang menggunakan metode Story Points.

Evaluasi kritis terhadap Analisis Titik Fungsi (FPA) selama empat dekade terakhir menyoroti tantangan yang dihadapi FPA dalam mengukur aplikasi real-time (RT) dan multimedia (MM). Dalam konteks aplikasi RT, FPA kesulitan mengatasi kompleksitas algoritma dan kontrol, menciptakan kebutuhan akan variasi FPA seperti Asset-R dan Feature Point. Di sisi lain, aplikasi MM menemui kendala karena FPA kurang mempertimbangkan elemen penting seperti grafis, suara, dan teknologi terkini, menyebabkan perkiraan ukuran yang tidak akurat. Kelemahan FPA, seperti subjektivitas dan ketidakmampuan mengukur Non-Functional Requirements (NFR's), menjadi sorotan utama, memunculkan perlunya inovasi dan adaptasi metode pengukuran perangkat lunak.

Meskipun dihadapkan pada tantangan, regulasi baru seperti Software Non-functional Assessment Process (SNAP) berusaha mengatasi keterbatasan FPA terkait NFR's. Selain itu, penelitian masa depan mengusulkan pendekatan baru dengan menggabungkan aspek fungsional FPA dengan perspektif pengembang melalui metode Story Points. Dengan begitu, penelitian ini tidak hanya mengidentifikasi kelemahan FPA dalam menghadapi aplikasi modern, tetapi juga merintis jalur untuk inovasi lebih lanjut dalam pengukuran perangkat lunak yang relevan dengan tuntutan masa kini.

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun