Mohon tunggu...
Bisnis Digital 2022D
Bisnis Digital 2022D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Untuk Keperluan Mata Kuliah Manajemen Operasi yang di ajar Renny Sari Dewi, S.Kom., M.Kom.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sebuah Studi Kasus Tentang Konversi Function Point ke COSMIC

9 November 2023   13:48 Diperbarui: 10 November 2023   17:22 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ijlal Septian Halim            

Pendahuluan

Dalam pendahuluan, penulis membahas tentang pendekatan pengukuran yang telah diusulkan dalam literatur untuk mengkonversi unit ukuran fungsional IFPUG menjadi COSMIC. Studi ini merupakan replikasi dari studi sebelumnya dengan menggunakan dataset aplikasi web sebanyak 25. Penulis ingin mengidentifikasi fungsi yang mampu mengkonversi ukuran fungsional IFPUG menjadi unit COSMIC.

Metode

Untuk teknik estimasi, penulis menggunakan analisis regresi linier dan memanfaatkan validasi silang k-fold untuk memvalidasi model estimasi yang dikembangkan. Hasil dari studi ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara ukuran yang diungkapkan dalam istilah COSMIC dan IFPUG. Namun, berbeda dari studi sebelumnya, faktor konversi yang ditemukan tidak begitu dekat dengan angka 1.

Untuk memberikan informasi lebih detail, saya perlu membaca lebih lanjut dari dokumen tersebut. Mari kita lihat teks secara lebih mendetail untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang metode yang digunakan oleh penulis dalam studi mereka.

Hasil dengan FP dan CFP (Function Points dan Converted Function Points):

Linearitas (Linearity): Analisis menunjukkan adanya hubungan linier antara CFP dan FP, yang ditegaskan oleh uji korelasi Pearson dengan statistik 7.36 dan nilai p kurang dari atau sama dengan 0.01. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara ukuran yang diungkapkan dalam istilah CFP dan FP, yang juga mendorong penemuan konversi matematis antara dua unit ukuran fungsi tersebut.

Homoskedastisitas (Homoscedasticity): Asumsi ini diuji dengan menggunakan Breusch-Pagan Test, dengan hipotesis nol bahwa istilah kesalahan bersifat homoskedastis. Asumsi ini dapat dianggap terverifikasi karena nilai p (0.18) lebih besar dari 0.05, sehingga hipotesis nol tidak dapat ditolak.

Normalitas (Normality): Asumsi ini diuji dengan menggunakan Shapiro-Wilk Test.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun