BOGOR-Di tengah-tengah lesunya bursa buku di Indonesia yang terdampak krisis akibat Pandemi Covid-19, ternyata Buku 100 Anak Tambang Indonesia penjualannya justru berhasil tembus 12.000 eksemplar lebih, seminggu sejak Pre-Order (PO) dibuka.
Demikian diungkapkan salah satu inisiator dan editor buku 100 Anak Tambang Indonesia, Alwahono, dalam jumpa pers yang dilaksanakan di Learnotel, Bogor, Kamis (12/8/2021).
"Sambutan masyarakat atas kehadiran buku ini sungguh luar biasa. Bukunya belum dicetak tapi sudah diburu publik," kata Alwahono yang juga menjadi salah satu Inisiator gerakan 100 Anak Tambang Menulis untuk Bangsa.
Alwahono menegaskan, rencananya buku terbitan Allsysmedia ini akan di-launching pada 17 Agustus 2021 mendatang, sekaligus memperingati HUT ke-76 Negara Republik Indonesia.  Bersama Allsysmedia Alwahono menargetkan penjualan buku bisa mencapai angka 45.000 copy  pada saat launching yang secara simbolik melambangkan tahun Indonesia diproklamasikan, yaitu 1945.  Â
Dunia tambang terang Alwahono memang tak ubahnya 'puncak gunung es'. Bagian atasnya yang tersembul sedikit ke permukaan, itu yang kita nikmati saat ini. Sementara dunia bagian bawahnya tak kita ketahui. Karena itu hampir tak ada yang tahu kisah para anak negeri yang berjuang di sektor pertambangan dan turut membangun bangsanya dengan bersimbah keringat dan air mata.
"Padahal hampir semua tools yang memudahkan hidup manusia di dunia ini bahan bakunya dari hasil tambang," terangnya.
Di tempat inilah menurut menurut Alwahono peristiwa-peristiwa kemanusian jarang sekali dipotret, dan diperbincangkan. Kalau pun ada, biasanya langsung tertimbun berita-berita mengenai pertumbuhan ekonomi, atau terkubur oleh angka-angka statistik rugi laba dan investasi. Cerita-cerita tersebut akhirnya tetap terpendam, dan ketika sesuatu yang buruk (negatif) terjadi barulah mata publik mengarah kepada mereka.
Oleh sebab itu buku 100 Anak Tambang Indonesia (100 ATI) adalah karya monumental yang ditulis oleh 100 para pimpinan perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, khususnya sub sektor Minerba.
Secara terpisah Eko Gunarto, matan Kasubdit Pengawasan Teknik Pertambangan dan Kasubdit Keselamatan Pertambangan MinerbaÂ
Kementerian ESDM yang juga terlibat inisiator dan editor buku mengatakan bahwa buku 100 ATI ini merupakan tindakan nyata para insan pertambangan di Indonesia dalam rangka membangun spirit bangsa. Kerjasama para pelaku dunia pertambangan yang melahirkan 100 buku ini juga memberikan keteladanan semangat gotong-royong, persatuan dan kesatuan, tanpa memandang pangkat dan jabatan.
"Dimana buku ini berisikan semangat juang, rahasia sukses ke 100 anak tambang Indonesia dalam mengelola krisis yang terjadi, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat dan perusahaan," kata Eko. Sebab kata dia, para penulis dan sekaligus menjadi tokoh dalam buku ini adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dan telah teruji mampu melwati berbagai krisis di dunia pertambangan sehingga bisa mencapai kesuksesan. Spirit inilah kata Eko yang ingin dibagikan lewaat buku 100 ATI kepada publik.