Kerajinan anyaman Sokasi merupakan seni anyaman tradisional yang berasal dari Lombok, Indonesia. Biasanya menggunakan bahan alami seperti bambu atau rotan, anyaman Sokasi terkenal dengan kehalusan dan keindahannya. Kerajinan ini tidak hanya sebagai barang dagangan, tetapi juga sebagai ekspresi seni dan keahlian khas masyarakat lokal, seperti di Dusun Rincung Utara, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.
Kerajinan anyaman Sokasi adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya masyarakat Lombok Barat, khususnya di Dusun Rincung Utara, Desa Banyu Urip. Seni anyaman ini memadukan kehalusan teknik dengan keindahan hasil akhirnya, menggunakan bahan alami seperti bambu atau rotan.
Sesuai dengan kutipan ibu Ni Wayan Susanti seorang pembuat anyaman sokasi yang berasal dari Dusun Rincung Utara, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Bagi ibu Ni Wayan Susanti Kerajinan anyaman Sokasi  merupakan bagian penting dari warisan budaya lokal. Anyaman Sokasi dikenal dengan kehalusan dan keindahannya, sering kali menggunakan bahan alami seperti bambu atau rotan. Produk anyam ini tidak hanya berfungsi sebagai barang dagangan tetapi juga sebagai ekspresi seni dan keahlian tradisional masyarakat setempat.
Anyaman Sokasi memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Nama "Sokasi" sendiri mengandung makna kehalusan dan keindahan, mencerminkan kualitas tinggi dari kerajinan ini.
Proses pembuatan anyaman Sokasi dimulai dari pengumpulan bahan baku yang dipilih secara hati-hati. Bambu atau rotan yang telah disiapkan kemudian dipotong, dikeringkan, dan diolah menjadi serat-serat yang halus. Teknik anyaman yang rumit dan presisi menjadi ciri khas utama dalam pembuatan setiap produk Sokasi. Para pengrajin biasanya memiliki keahlian yang diturunkan secara turun-temurun, menjadikan setiap produk memiliki nilai seni yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H