[caption id="attachment_287761" align="aligncenter" width="620" caption="sumber : kompas"][/caption]
Entah apa yang salah dengan Takbir Keliling, sehingga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menghimbau warga DKI Jakarta untuk melakukan takbir di malam kemenangan hanya dilakukan di rumah atau mesjid saja. tidak boleh konvoi dan membuat keramaian yang mengganggu pengguna jalan
saya tidak ingin berandai-andai, kritik bermuatan agama seperti ini harus sangat berhati-hati, bahkan mungkin saja saya akan berdosa jika komentar-komentar tulisan saya nantinya akan menjadi perdebatan yang bermuatan SARA, semoga saja tidak.
Sementara itu, sangat berbeda dengan keramaian yang terjadi saat menikmati konser grub band rock Metalica di GBK beberapa waktu lalu, bahkan Jokowi hadir dengan memborong 6 tiket sekaligus. mengenakan Kaos hitam bergaya Rock, Jokowi menjadi salah satu dari ribuan penonton yang tersedot euforia kehadiran Metalica di Jakarta.
Kemeriahan ini juga bisa kita rasakan saat melihat perayaan Tahun Baru 2014 beberapa waktu lalu, entah berapa ribu petasan, puluah ruas jalan ditutup, bahkan sang kepala daerah Jokowi serta wakilnya hadir dan bernyanyi bersama raja dangdut Rhoma Irama.
Peringatan malam tahun baru yang dibalut dengan istilah Jakarta Night Festival (JNF) tentu menyedot APBD DKI dengan jumlah yang besar pula, pagelaran ini mendapat tempat di hati Pemeritah DKI, Jokowi dan Ahok. sehingga dipersiapkan sedemikian rupa, bahkan Jokowi memberikan nilai 8 untuk penyelenggaraannya, walaupun tempat-tempat acara menjadi lautan sampah, taman-taman hancur terinjak pengunjung, bahkan 50-an pengunjung pingsan di tengah pagelaran.
Sekali lagi, entah apa yang salah dengan Takbir Keliling.... padahal sang Gubernur DKI, Jokowi baru saja dinobatkan sebagai tokoh Pluralisme 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H