Mohon tunggu...
Otto von Bismarck
Otto von Bismarck Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mantan Kanselir Jerman .... Uber Alles ...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keberadaan PS TNI di TSC Dipertanyakan BOPI

22 April 2016   20:50 Diperbarui: 22 April 2016   23:57 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Olahraga

Mendekati gelaran TSC gonjang-ganjing belum reda juga, terutama oleh pihak2 yang merasa dirugikan oleh bergulirnya TSC yang telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Mereka belum terima jika TSC tidak melewati BOPI dan Terasi sebagai verifikator.

Kita ketahui bahwa gelaran Kompetisi TSC yang telah di setujui PSSI dan Presiden Joko Widodo, membuat mereka meradang, dan juga kita tahu bahwa BOPI dan Terasi menjadi tumpang tindih karena tugas ke2nya adalah sebagai verifikator, apakah ini yang dinamakan Tatakeloal yang benar????.

Perubahan nama dan re-branding klub Persiram Raja Ampat menjadi PS TNI mengundang sejumlah pertanyaan. Salah satu pertanyaan adalah hak yang dimiliki pemilik anyar Persiram untuk mengubah nama klubnya menjadi PS TNI.

"Jika Hartono Susanteo, melalui PT. Arka Gega Magna mengakuisisi Persiram dan akan mengubah branding atau nama klub ke PS TNI, apakah ia sudah memegang sertifikat HAKI atas merek/brand PS TNI?" ujar Kepala Pengawasan Untuk Operasional Olahraga Profesional Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Llano Mahardika. Kita ketahui bahwa Llano mahardika adalah salah satu pentolan Persebaya1927/IPL dan Llano Mahardika pernah punya kasus Transaski Tibo yang bermasalah dan Llano Mahardi di hukum oleh IPL.

BOPI masih merasa bahwa Lisensi itu tidak boleh dipindah tangankan seumur hidup, seandainya klub itu tidak mampu membiayai untuk ikut kompetisi maka klub tersebut harus dikubur dalam2 tidak boleh dipindah tangankan, kecualipemilik yang baru masih menggunakan nama yang lama. Sepengetahuan saya pemilik baru bisa merubah apa saja sesuai dan persetujuan pemilik lama dalam negosiasi.

"Nah, mungkin di sini ada pemahaman yang keliru. Lisensi klub profesional diperoleh jika mampu memenuhi lima aspek kriteria.". Lima aspek kriteria itu mengacu pada aturan otoritas sepak bola dunia, FIFA, yakni terkait aspek legalitas, infrastruktur, finansial, pembinaan olahraga, dan manajemen klub. "Setiap klub yang berkompetisi di ISL harus memenuhi syarat-syarat tersebut. Jika mereka memenuhi syarat maka didapatkanlah lisensi yang berlaku selama satu musim dan tidak dapat dipindahtangankan," ujar Tigor menambahkan.

Jadi harus dibedakan antara lisensi klub dan status klub itu sendiri, ini yang masih dicampur aduk oleh BOPI dan Terasi. BOPI/Terasi selalu membandingkan Klub2 di Eropa, jika terjadi penjualan maka branding mereka tidak berubah. Karena antara Pemilik yang baru dengan yang lama tidak ingin di ubah brand image nya.

Selama FIFA/AFC tidak mempersalahkan mengapa juga kita jadi mempersulit????, yang terpenting sekarang adalah substansi dalam mengelola sepakbola ini menjadi sepakbola berprestasi itu yang diutamakan .... apalah arti sebuah nama, selama nama yang lama masih bisa dilihat dalam record sejarah tsb. Seperti Samp dan Illdoria menajdi Sampdoria, tetap ke2 nama itu masih ada dalam record di Klub baru itu. seperti Sriwijaya FC jika ditarik ke belakang akan ditemukan nama Persijatim ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun