Â
Kendaraan roda dua kami dipacu lebih kencang dari sebelumnya, mengingat hari semakin gelap, lagipula waktu berbuka puasa akan segera tiba. Sebentar lagi kami akan tiba di paling tepi selatan Jawa, setelah keluar dari kota Tasikmalaya.
Dipertigaan Cipatujah, sempat saling bertanya, "ambil jalan yang mana nih?". Salah satu dari kami menyaut, "ambil kanan aja!". Matahari membulat berwarna jingga akan tenggelam di horizon samudera tampak samar dari kaca helm. Dadang saya salip karena tidak sabar untuk melihat sunset di pantai. Jalan setapak arah pantai nekat diambil untuk tujuan itu. Sedikit kecewa karena mentari sembunyi dari balik awan setelah kami sampai di hamparan pasir pantai.
Â
Kembali lagi menuju jalan aspal, menyusuri lengangnya dan mulusnya jalur selatan Jawa, seolah lupa akan sehari-hari dikemacetan kota industri, motor kami pacu sampai melebihi ambang batas aman. Sedikit menurunkan kecepatan setelah dari kejauhan terlihat beberapa tiang dengan baling-baling layaknya kincir angin.Â
Sesuai wacana kami sebelum berangkat, untuk mengunjungi salah satu tempat yang menurut kami sangat inspiratif, adalah pengembangan pembangkit listrik tenaga angin yang di pimpin oleh seorang bernama Ricky Elson.Â
Warung makan tidak jauh dari 'markas' Ciheras, menjadi tempat pemberhentian. Selang beberapa menit kemudian azan berkumandang tanda berbuka puasa. Setelahnya kami beristirahat disini setelah menempuh Bekasi-Karawang-Ciheras sejak berangkat sehabis sahur.
Waktu istirahat pun berlanjut sampai sempat memesan makan malam. Pemilik warung menjadi nara sumber ketika kami melontarkan beberapa pertanyaan,  tentang kegiatan apa saja di tempat penghasil energi listrik tenaga angin tersebut, apakah bisa menerima kami yang belum pernah sama sekali berkunjung, dan pertayaan lainnya yang dijawab dengan antusias oleh pemilik warung asal Jawa Tengah  ini.