Mohon tunggu...
Birunya Hujan
Birunya Hujan Mohon Tunggu... -

"Kami Penyuka Hujan Yang Berwarna Biru"\r\n-Jangan mencari tahu, mengapa hujan terlihat biru, atau biru yang menjelma sebagai hujan. Karena kedua hal tersebut adalah rahasia hati yang kami milki.-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Enyahkan Kamu dan Aku

6 September 2012   13:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa harus ada istilah kamu dan aku,
Bila saat bergumul, peluh kita berwarna senada dengan liur yang tertukar.
Apakah pembatasan kamu aku sangat tinggi kastanya, untuk sebuah kebersamaan.
Bagiku, -lelaki yang tumbuh dari liarnya hutan kamboja.-
Kamu dan aku hanyalah nampak seperti gelar kebangsawanan.
Yang sewaktu waktu bisa di tanggalkan.
Ketika kamu mulai tak puas oleh setiap cecapan lidahku,
Dan ketika aku, mulai mendengar derit aneh dari sela-sela kakimu.
Apa pentingnya mempersoalkan aku dan kamu,
Bila pada ahkirnya birahi lebih berkuasa atas kisah ini.
Tak ada yang berlaku,
Dan jagalah agar tak terjadi.
Biarkan aku terus mencecap langit langit bibirmu,
Dan menciptakan relief tersendiri di dindingnya.
Tak ada kamu aku.
Tak ada kita.
Hanya KAMI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun