Mohon tunggu...
Juan Alviaro
Juan Alviaro Mohon Tunggu... -

Wiraswasta, Mengamati kebijakan publik, Jalan-jalan... follow saya di twitter @juanalvio ... Respect!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyelamatan Korban Kecelakaan KA Malabar

5 April 2014   15:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:03 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1396661992120902413

Jumat malam saya menerima broadcast messanger dari seorang teman yang mengatakan KA Malabar jurusan Bandung-Malang mengalami kecelakaan. Setelah saya membaca beberapa informasi, kereta api yang mulai beroperasi tahun 2010 ini anjlok dan terperosok ke jurang ketika melintas di KM 244, tepatnya di perlintasan antara Ciawi dan Cirahayu, Tasikmalaya, JAwa Barat. Hujan yang mengguyur kota Tasikmalaya sebelumnya membuat kondisi tanah di lokasi tersebut menjadi labil.

Kecelakaan akibat tanah longsor di KM 244 sepanjang 25 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter. Saat bergerak, kereta api tersebut menarik 10 gerbong termasuk lokomotif. Akibat anjlok, 3 gerbong termasuk lokomotif terperosok ke dalam jurang.

Terdapat beberapa korban, kemudian PT. Jasa Raharja cabang Jawa Barat perwakilan Tasikmalaya memberangkatkan tim ke lokasi. Korban luka berat diketahui bernama Anggita Sitompul (25) asal Purwakarta dan Bagus Yusep Triwiba (36) sudah dirawat di RS Santosa Bandung. Jasa Raharja kemudian menanggung biaya pengobatan dua korban luka berat, maksimal biaya yang ditanggung mencapai Rp 10 juta.

Ada beberapa yang meninggal yaitu Ibu Ayudiyah Kusumahningrum (27) asal Lawang, Sri Hartanto (60) asal Jl Mujair 7 No 2 Kecamatan Ngadlik, dan Kharis Budi Cahyono asal Jambon Ponorogo. Sejumlah alat berat untuk mengevakuasi gerbong yang terperosok telah didatangkan dari Jakarta, Cirebon, Purwokerto, dan Purwakarta.

Untuk kedepannya PT.KAI dan Pemda perlu memperhatikan kondisi jalur dilewati KA, apalagi selepas hujan, tidak hanya soal maintenance rel kereta api saja, perlu ada penguatan berupa  beton-beton atau penanaman batu untuk mencegah longsor terulang lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun