Nama Kepa Arrizabalaga kembali menjadi pembicaraan. Penjaga gawang Bournemouth ini baru saja terpilih sebagai MVP dalam lanjutan laga Inggris 2024/2025 Â laga Manchester United vs Bournemouth pada hari Minggu lalu. Sebuah pencapaian yang menandai kembalinya jejak Kepa yang pernah menyandang predikat sebagai kiper termahal dunia.
Ya, dalam laga yang berlangsung di markas United tersebut, Kepa sukses membuat frustasi para penyerang tuan rumah. Bruno Fernandes, Alejandro Garnacho, Rasmus Hojlund, nama-nama tersebut tak mampu menyelesaikan peluang karena mampu dimentahkan oleh Kepa. Statistik mencatat Kepa melakukan tujuh penyelamatan dalam laga tersebut.
Musim 2024/2025 ini menjadi musim kebangkitan bagi Kepa. Kiper berusia 30 tahun ini menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya setelah beberapa musim terpuruk dan kehilangan tempat sebagai kiper utama. Ya, keputusan Kepa menerima tawaran sebagai kiper pinjaman bagi Bournemouth terbukti tepat.
Kepa merupakan tipe kiper yang terkenal konsisten dan punya reflek bagus. Dirinya punya kemampuan dalam mengantisipasi serangan jarak dekat dan mampu bermain tenang saat berada dalam kotak pinalti.
Nama Kepa mulai menjadi pembicaraan sejak masih bersama Athletic Bilbao pada musim 2016-2018. Ya, meski belum memberikan pencapaian yang signifikan, namun Kepa menjadi incaran dua klub besar saat itu, Real Madrid dan Chelsea.
Pada akhirnya Kepa memilih Chelsea yang menjadikannya sebagai kiper termahal dunia dengan harga 80 juta Euro. Mengalahkan rekor Alisson Becker yang sebelumnya bergabung dengan Liverpool.
Sayang, performa Kepa tak sebanding dengan statusnya sebagai kiper mahal. Meski sempat mengantarkan Chelsea sebagai juara Europa League pada musim pertamanya, namun penampilannya memburuk memasuki musim kedua.
Mantan kiper Bilbao ini sering melakukan blunder yang tentu saja membawa kerugian bagi tim. Satu yang paling diingat adalah blunder Kepa yang memberikan bola cuma-cuma untuk Sadio Mane yang berujung pada gol oleh Mane dan kemenangan bagi Liverpool. Ya, pada musim itu Kepa pun dijuluki sebagai raja blunder.
Pergantian pelatih dari Maurizio Sarri kepada Frank Lampard turut memperburuk nasib Kepa. Kepa tak lagi dipercaya sebagi kiper utama. Pelatih  Lampard lebih memilih Willy Caballero sebagai kiper utama Chelsea.
Pada pergantian pelatih berikutnya dimana Chelsea seanjutnya berada di bawah asuhan Thomas Tuchel pada musim 2021/2022 tetap belum merubah nasib Kepa. Di sisi lain Chelsea malah merekrut kiper baru Eduoard Mendy dan nasib Kepa pun semakin tidak jelas.