Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menggugat Ikan Kaleng Kemasan untuk Program Makan Bergizi Gratis dan Ide Baru Penyajiannya

17 November 2024   19:56 Diperbarui: 17 November 2024   19:57 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan kaleng kemasan ( Sylvain Naudin/Pixabay/ kompas.com)

Program Makan Bergizi Gratis bagi siswa sekolah akan segera diluncurkan pada awal tahun depan. Terkait program ini Kementrian Kelautan dan Perikanan memunculkan wacana ikan kaleng kemasan sebagai salah satu sumber protein, khususnya bagi daerah-daerah yang jauh dari perairan.

Sebagaimana diketahui, program Makan Bergizi Gratis mengusung misi memperbaiki asupan gizi anak bangsa sebagai bagian dari upaya menghasilkan generasi unggul di masa mendatang. Selain itu program ini juga diharapkan bisa memberi efek ganda sebagai penggerak perekonomian lokal dan nasional.

Apakah ide ini merupakan sebuah keputusan yang tepat. Seberapa besar efek yang akan dihasilkan nantinya ? Khususnya terkait dari misi yang hendak dicapai.

Secara sepintas ide pemanfaatan ikan kaleng kemasan sebagai sumber protein cukup menarik untuk diterapkan. Ada empat alasan yang mendukungnya yakni :

1. Kandungan gizi yang cukup lengkap dimana ikan kaleng kemasan mengandung protein, lemak, vitamin B12, vitamin D, asam lemak omega-3, berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, pospor, natrium, selenium, magnesium dan kalium.

2. Ikan kaleng kemasan cukup familiar dan mudah diterima berbagai kalangan

3. Proses pengolahan yang mudah dan praktis

4. Proses pendistribusian yang gampang dan bisa menjangkau banyak wilayah, khususnya wilayah yang jauh dari sumber ikan segar.

Berpegang pada alasan-alasan diatas maka penggunaan ikan kaleng kemasan untuk program Makan Bergizi Gratis ini cukup relevan untuk diterapkan. Namun bila dikaji lebih mendalam, ditemukan beberapa fakta yang tak selaras dengan misi awal program ini dan membuat ide ini tak bisa sepenuhnya diterima.

Apa saja fakta-fakta tersebut ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun