3. Memori 36 tahun silam yang bisa saja berulang
Seperti yang sering dikatakan orang bijak bahwa sejarah bisa saja berulang, maka Spanyol patut untuk berhati-hati.Â
Kekalahan 0-2 dari Jerman yang mereka dapatkan pada Piala Eropa 1988 lalu bisa saja berulang. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pelatih Luis de La Fuente dan pasukannya.
Ya, pada waktu itu, dua gol yang disarangkan striker Jerman, Rudi Voler, membuat Spanyol yang antara lain diperkuat Andoni Zubizareta, Txiki Begiristain dan Jose Maria Bakero harus gigit jari dan terhenti di fase grup.
Tahun 2024 ini, sejumlah nama juga berpotensi menghentikan perjalanan Spanyol jika tidak berhati-hati. Jamal Musiala, Florian Wirtz , Niclas  Fullkrug, dan juga Kai Havertz merupakan beberapa nama yang perlu diperhatikan Spanyol agar tidak kecolongan.
Meskipun tak mudah, bukan berarti Alvaro  Morata dan kawan-kawan tak bisa melewati hadangan Jerman. Mereka tinggal memanfaatkan potensi yang dimiliki dan pandai-pandai mencari celah. Memaksimalkan setiap peluang yang didapatkan. Dalam hal ini, kejelian pelatih La Fuente dalam memilih starting IX dan mengatur strategi menjadi faktor penting dalam memenangkan laga nanti.
Setidaknya ada dua faktor yang busa membantu Spanyol untuk mengalahkan Jerman pada laga nanti.
1. Kondisi tim yang sedang dalam peak performance.
Empat kemenangan beruntun yang didapatkan Morata dan kawan-kawan menjadi pembuktian bahwa Spanyol siap bertarung menghadapi siapapun lawan di hadapan mereka. Artinya, tim sedang dalam peak performance dan siap memenangkan laga.
Ya, tak hanya tampil apik, tapi para punggawa La Furia Roja juga memainkan permainan indah yang menarik untuk disaksikan. Para pemain terlihat tampil lepas dan mampu mengatur ritme permainan. Hal ini tentu bisa menjadi modal untuk memenangkan laga.
2. Memori kemenangan final Euro 2008.