Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentang Dendam dan Film Ipar adalah Maut

30 Juni 2024   22:10 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:17 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Ipar adalah Maut. (Instagram : @iparadalahmautmovie/detik.com)

Film Ipar adalah Maut menjadi bahan obrolan rekan-rekan kerjaku saat istirahat makan siang hari ini. Mereka rupanya sudah khatam menonton film yang tengah viral tersebut. "Nah, hati-hati lo yang punya adik perempuan cantik. Jangan sampai bernasib kayak Nisa," ujar Mila menghangatkan obrolan itu. Yang pasti isu obrolan mereka tak jauh-jauh dari rasa simpati pada tokoh Nisa yang tersakiti karena diselingkuhi dan kecaman pada tokoh Rani sebagai perusak rumah tangga Nisa dan Aris.

Aku memilih menjadi pendengar saja. Maklum, aku sendiri belum menonton film ini. Dan aku sepertinya tidak tertarik untuk menontonnya. Kisahnya terlalu biasa menurutku dan jalan ceritanya gampang ditebak. Selain itu, aku juga tak mau ikut-ikutan emosi melihat karakter sang pelakor, Rani, dalam film itu.

Azan zuhur berkumandang dan aku bergegas ke musala kantor untuk menunaikan salat zuhur. Selesai salat aku menuju kaca besar yang terpasang di pojok belakang musala, memperbaiki posisi jilbabku yang sedikit miring sebelum kemudian kembali ke ruang kerjaku. Sambil berkaca aku bergumam sendiri, " Alhamdulillah, aku mampu menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslimah dengan baik saat ini setelah menjalani peran seperti Nisa dalam film Ipar adalah Maut lima tahun lalu.

(EL)
Yogyakarta,30062024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun