Ramadan telah berjalan lebih dari separo. Mulai memasuki fase akhir. Rasa lelah mulai mendera tubuh. Meski demikian, semangat berpuasa tentunya tak boleh kendor.
Salah satu fenomena yang sering muncul begitu memasuki akhir Ramadan adalah rasa malas untuk bangun ketika sahur. Rasa kantuk yang hebat, tubuh yang merasa lelah dan dinginnya udara pada jam-jam sahur tersebut memancing rasa malas untuk bangun makan sahur. Apalagi faktanya kita masih kuat melaksanakan puasa besok harinya meski tidak makan sahur. Alhasil kita memilih bertahan di peraduan tanpa melakulan apa-apa menunggu pagi tiba.
Sejatinya sahur itu bukan sekedar makan dan minum untuk persiapan puasa. Tetapi juga terkait keberkahan dan fadilah yang ada padanya. Karena itu, melewatkan waktu sahur tanpa melakukan  apa-apa sama saja dengan melewati waktu dengan banyak kerugian.
Apa saja kerugian yang dimaksud ? Mari kita lihat faktanya !
1. Melewatkan sahur akan melewatkan keberkahan yang ada padanya.
Waktu sahur itu waktu yang istimewa. Banyak keberkahan yang ada padanya. Karena itu, melewatkan waktu sama saja melewatkn karunia Allah yang sejatinya diperuntukkan bagi kita.
Rasulullah sudah mengingatkan hal ini dalam benerapa hadisnya. Dalam hadis riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasul menyerukan kita untuk bersahur karena banyak keberkahan di dalamnya.
Pada hadis lain yang diriwayatkan Ahmad dari Abu Said Alkhudri Nabi bersabda agar kita tidak meninggalkan sahur karena banysk keberkahannya dan juga pada waktu sahur Allah dan malaikat bershalawat untuk orang-orang yang bersahur.
2. Melewatkan sahur akan melewatkan waktu memanjatkan doa yang mustajab.
Waktu sahur yang berada di sepertiga terakhir malam merupakan waktu dimana dikabulkannya doa. Karena itu sayang sekali bila kita tak meminta sesuatu pada Allah pada waktu tersebut.