Namun dewi fortuna ternyata masih berpihak pada mereka.Â
Pantai Gading lolos ke putaran kedua dengan status satu dari empat peringkat tiga terbaik. Dan dari sinilah kisah kejutan demi kejutan mereka dimulai.
Kejutan pertama adalah pemecatan manajer Gasset di tengah persiapan menghadapi babak knock out. Nama Emerse Fae pun kemudian naik sebagai pelatih sementara.
Diluar dugaan, kisah-kisah Pantai Gading berikutnya berlanjut dengan kisah penuh keberuntungan. Mereka melaju mulus di fase-fase berikutnya meski harus menjalani pertarungan yang tak mudah.
Ya, kisah keberuntungan Pantai Gading dimulai saat menyingkirkan juara bertahan Senegal di babak 16 besar.Â
Pinalti Franck Kessie menyelamatkan Pantai Gading dari kekalahan setelah tertinggal sejak menit kempat oleh gol Habib Diallo dan memaksakan laga harus diakhiri dengan adu pinalti.Â
Dan laga pun berakhir dengan kemenangan 5-4 untuk Pantai Gading.
Keberuntungan kembali menyertai The Elephants saat menghadapi Mali di babak berikutnya.Â
Gol Nene Dorgeles pada menit 71 hampir saja melenyapkan mimpi juara Franck Kessie dan kawan-kawan. Namun siapa menduga, Simon Adingra muncul sebagai penyelamat lewat golnya menjelang akhir laga. Dan laga pun harus berlanjut dengan babak tambahan.
Tak mudah bagi tim asuhan Emerse Fae ini menjalani babak ini, apalagi mereka kalah jumlah pemain menyusul kartu merah yang diterima Odillon Kossounou sejak babak pertama.
Tapi, dasar memang dewi fortuna berpihak pada mereka. Pemain pengganti Oumar Diakite mencul sebagai pahlawan pada menit 120+2 yang merubah skor menjadi 2-1 untuk Pantai Gading dan memastikan langkah mereka ke semi final.