Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menjaga Kewarasan pada Pemilu 2024

6 Februari 2024   08:09 Diperbarui: 6 Februari 2024   08:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024. Foto: Adi Ibrahim / cnnindonesia.com

2. Polarisasi kelompok masyarakat

Tak bisa dipungkiri bahwa persaingan di tingkat elit membawa imbas pada hubungan antar personal di masyarakat. Yakni terciptanya polarisasi dan pengelompokan individu berdasarkan calon pilihan mereka.

Ya, masyarakat menjadi terpecah ke dalam dua kubu. Kubu lovers dan haters. Mereka sibuk mengklaim, sibuk berdebat, memuji jagoan mereka setinggi langit dan mencari-cari kesalahan calon yang bukan pilihan mereka.

Yang lebih parahnya lagi, polarisasi ini menyebabkan rusaknya sendi-sendi hubungan bermasyarakat. Tak jarang, diantara sesama teman, tetangga, bahkan saudara yang beda pilihan politik menjadikan mereka saling membenci dan bermusuhan. Miris memang.

3. Gangguan mental

Situasi politik yang makin memanas menjelang pemilu bisa berimbas pada gangguan mental. Rasa cemas, gelisah, emosi berlebihan adalah beberapa gangguan diantaranya. Intinya berupa hal yang berujung pada terganggunya ketenangan pikiran.

Rasa kepo yang berlebihan, over informasi yang sebagian diantaranya adalah hoax serta provokasi di media sosial menjadi penyebab dari munculnya gangguan-gangguan ini.

Sayangnya, banyak orang yang tak sadar atau menganggap sepele hal-hal seperti ini. Padahal gejala-gejala seperti diatas telah merusak ketenangan mereka sendiri dan juga mengganggu aktivitas keseharian mereka.

4. Depresi bila hasil pemilu tak sesuai ekspektasi.

Pada kasus lain, pemilu juga berpotensi memicu depresi. Yakni ketika hasilnya tak sesuai ekspektasi. Alias tokoh yang dijagokan gagal jadi pemenang.

Depresi biasanya terjadi karena seorang pemilih lebih fokus pada label negatif seorang tokoh. Dalam hal ini pada tokoh yang bukan pilihan mereka tentunya. Sehingga ketika pihak yang menang bukan figur yang mereka jagokan, mereka merasa over thinking dan khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun