Persiapan timnas Indonesia menuju Piala AFF U23 menuai polemik. Sikap dua klub yaitu Persija dan PSM yang menolak melepaskan pemain mereka, Rizky Ridho dan Dzaky Asraf, menimbulkan pro dan kontra.
Pengurus PSSI menyatakan kecewa dengan sikap yang diambil pihak klub ini. Menurut pengurus, apapun alasannya pihak klub harus bersedia melepaskan pemainnya untuk membela timnas. Sikap ini merupakan perwujudan dari rasa nasionalisme yang seharusnya ditegakkan.
Sedangkan pihak klub berdalih bahwa turnamen ini tidak termasuk ke dalam kalender FIFA, sehingga tak ada kewajiban harus melepas pemain mereka. Selain itu klub juga merasa keberatan karena tenaga sang pemain amat dibutuhkan guna mengarungi liga yang sedang berjalan.
Masyarakat sendiri menanggapinya secara beragam. Ada yang setuju, ada pula yang tidak. Namun secara garis besar, mayoritas masyarakat berpendapat setuju dengan keputusan pihak klub yang tak perlu melepas pemainnya.
Selain itu para pencinta sepak bola tanah air juga berpandangan bahwa mengingat beberapa pemain yang dipanggil sudah naik ke level senior, maka dengan membawa mereka kembali ke level junior dianggap sebagai penurunan prestasi.
Apakah timnas U23 Indonesia perlu tampil maksimal pada kejuaraan Piala AFF kelompok umur ini atau tak masalah bila tampil biasa-biasa saja tanpa target juara?
Jawabannya tentu saja perlu dan harus. Timnas harus tampil maksimal dan menjadi juara. Bukan sekadar penggembira.
Secara spesifik ada tiga alasan kenapa tim junior Infonesia ini perlu tampil maksimal di ajang Piala AFF kelompok umur ini.
1. Kesempatan memenangkan trofi terbuka cukup lebar di level junior