Nasibnya makin tak jelas dan sepertinya peruntungannya bersama Chelsea sudah habis. Meski pun Kepa mulai mendapat kepercayaan lagi menjaga gawang Chelsea bersama pelatih baru  Chelsea, Graham Potter, di musim 2022/2023 ini, namun klub sudah memberi sinyal bahwa dirinya tak begitu dibutuhkan lagi bagi tim.
Ya, bersama pelatih baru mereka musim ini, Mauricio Pochettino, Chelsea melakukam reformasi penjaga gawang dengan mendatangkan Robert Sanchez untuk dijadikan kiper utama. Situasi ini tentu saja menjadi tidak menguntungkan bagi dua kiper lawas mereka Mendy dan Kepa.
Keduanya kemudian memilih pergi. Mendy pergi lebih dulu ke Liga Arab Saudi. Sementara Kepa sendiri mulai menjalin komunikasi dengan raksasa Jerman, Bayern  Munchen.
Kabar mengejutkan kemudian datang dari Real Madrid menjelang dimulainya musim 2023/2024 ini ketika kiper andalan mereka, Thibaut Courtois  cedera ACL lutut kiri dan harus menjalani perawatan lama. Maka, mau tak mau mereka harus mencari kiper baru sebagai pengganti Courtois.
Meski bukan menjadi kandidat utama, nama Kepa masuk dalam radar pencarian bersama dua nama lainnya, mantan kiper Manchester United, David de Gea dan kiper Sevilla, Yassine Bounou. Bounou disebut-sebut berada di barisan terdepan untuk direkrut.
Nasib baik berpihak pada Kepa. Dengan beberapa pertimbangan baik masalah harga maupun kesiapan dari sang pemain sendiri, nama Kepa akhirnya menjadi pilihan dengan status pinjamam hingga akhir musim dan tanpa opsi pembelian.
Ya, Kepa akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya yang tertunda selama lima tahun ini. Menjadi kiper bagi Real Madrid, klub terbaik dunia. Ini tentu saja merupakan sebuah kebanggaan yang  tak ternilai harganya.
" Saya datang dengan status pinjaman, tapi saya berharap bisa terus bertahan. Saya lebih kuat dari pada saat tahun 2018 lalu dan siap memberikan seratus persen kemampuan saya untuk menjalani karir bersama Madrid," ujar Kepa menyatakan kegembiraan dan semangatnya bersama Madrid.
Ya, akhirnya satu dari mimpi seorang Kepa Arrizabalaga telah terpenuhi. Kini tinggal bagaimana dirinya menjaga konsistensi untuk bisa terus menjadi pilihan utama. Bila mampu melewatinya, bukan tidak mungkin dirinya akan sanggup bertahan dan mengukir prestasi sebagai legenda klub.
Begitulah keberuntungan, datang begitu saja pada siapa yang sudah terpilih mendapatkannya. Tanpa harus ada drama maupun rekayasa.
(EL)