Mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya merupakan harapan semua orang. Tapi tak semua orang bisa menikmatinya. Bagi sebagian orang, mereka harus berhenti di tengah jalan dan putus sekolah karena berbagai alasan.
Putus sekolah, dua kata ini menjadi kata yang menakutkan bagi mereka, anak-anak usia sekolah. Kenapa tidak, putus sekolah tidak hanya berarti hilangnya kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak, tapi juga putusnya harapan meneruskan kehidupan.
Ya, pendidikan punya arti penting dalam hidup ini. Dengan pendidikan, kita punya pedoman yang cukup untuk terus bertahan dalam menjalani hidup. Sebaliknya, tanpa pendidikan kita seolah tak punya pegangan dan akan terombang-ambing dalam kehidupan. Karena itu sangat miris rasanya hati ketika menyaksikan ada anak yang putus sekolah.
Masalah anak putus sekolah menjadi salah satu PR besar dalam dunia pendidikan kita saat ini yang harus segera dicari jalan penyelesaiannya. Angka putus sekolah yang cukup tinggi, lebih dari dua persen untuk semua tingkatan, tak bisa dianggap remeh dan perlu segera ditangani agar tidak terus bertambah.
Banyak faktor yang melatarbelakangi tingginya angka putus sekolah ini. Mulai dari tidak adanya keinginan dari siswa tersebut untuk meneruskan pendidikan, lingkungan yang kurang mendukung, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan hingga keterbatasan ekonomi.
Apapun alasannya, sebagai warga masyarakat kita tak boleh hanya diam saja. Meskipun sebenarnya ini merupakan tugas pemerintah sebagai bentuk pelayanan mereka, tapi kita juga bisa berpartisipasi dan melakukan hal-hal sederhana untuk mencari jalan penyelesaian.
Apa saja hal-hal yang bisa kita lakukan?
1. Mendampingi anak putus sekolah dan memberi dukungan untuk bertahan menatap masa depan.
Sedih, minder, merasa rendah diri dan tak berguna, demikianlah yang sering dirasakan oleh anak-anak putus sekolah. Bagaimanapun juga anak-anak tersebut pasti punya cita-cita tinggi menjadi seseorang yang berguna bagi masyarakat. Tapi apalah daya mereka, nasib baik tak berpihak pada mereka.
Sebagai warga masyarakat, kita punya tanggung jawab mendampingi mereka. Syukur-syukur bisa memberi bantuan. Tapi setidaknya kita perlu memberi dukungan agar mereka tetap bersemangat menatap masa depan.