" Kami memiliki banyak pengalaman untuk momen-momen seperti ini. Para pemain faham bahwa mereka harus memenangkan pertandingan dengan cara yang tak sama. Mereka yakin bisa bangkit dan memenangkan pertandingan-pertandingan besar," tambah Southgate menyatakan kesiapan timnya.
Tapi ternyata tak mudah untuk menaklukan tantangan ini. Laga yang diharapkan sebagai titik awal kebangkitan mereka itu malah berakhir sebaliknya. Inggris kalah 1-2.
Permainan dengan intensitas tinggi yang ditunjukkan Perancis sejak awal membuat mereka kewalahan. Tembakan keras jarak jauh Aurelien Tchouameni membuka keunggulan Perancis di menit 17. Inggris mencoba merespons lewat aksi-aksi Harry Kane, Jude Bellignham ataupun Luke Shawn. Sayang, ketangguhan kiper Hugo Lloris menutup semua peluang Inggris.
Situasi sempat membaik di babak kedua. Pelanggaran Tchouameni terhadap Bukayo Saka di kotak pinalti berbuah pinalti. Harry Kane sukses mengeksekusi peluang ini.
Namun Inggris kembali harus gigit jari. Sundulan Oliver Giroud yang memanfaatkan umpan free kick Antoine Griezmann di menit 78 membuat Perancis kembali unggul.
Para pemain Inggris belum menyerah. Harry Kane mendapat kesempatan kedua di menit 84 lewat titik pinalti lagi. Namun sayang, keberuntungan tak menyertainya untuk yang kedua kali ini. Tendangannya melayang jauh. Dan Inggris pun akhirnya harus menyerah dengan skor 1-2.
Dunia sepertinya belum ingin berubah. Kekalahan Inggris atas Perancis makin menegaskan kegagalan mereka mengubah sejarah itu bukan sebuah pekerjaan yang mudah.
(EL)
Yogyakarta,11122022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI