Pertandingan pun akhirnya harus diakhiri dengan adu pinalti. Pada babak yang menguji kekuatan mental pemain ini, tiga penendang Jepang gagal melaksanakan tugasnya. Hanya tendangan Takuma Asano yang berhasil masuk. Sementara tendangan Maya Yoshida, Kaoru Mitoma dan Takumi Minamino berhasil ditepis kiper Kroasia, Dominik Libarovic.
Sedangkan tiga penendang Kroasia, yakni Nikola Vlasic, Marcelo Brozovic, Mario Pasalic sukses dengan eksekusinya, Hanya tendangan  Marko Livaja yang membentur tiang.
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu mengatakan bahwa timnya bermain kurang maksimal dan perlu banyak perbaikan untuk mencapai kelas dunia.
Moriyasu juga menyoroti kegagalan para pemainya dalam melakukan tendangan pinalti. Menurut pelatih berusia 54 tahun ini, kegagalan mereka tak hanya karena faktor ketidakberuntungan, tapi juga karena kurangnya latihan yang mereka lakukan.
Moriyasu juga mengakui bahwa kiper Kroasia tampil luar biasa, khususnya di babak adu pinalti.
" Kiper Kroasia hari ini luar biasa. Para pemain Jepang juga harus lebih baik dalam adu penalti. Hal ini perlu kami tingkatkan di masa depan," seperti ditulis media Inggris, The Guardian.
Meski kecewa, Moriyasu tak terlalu menyesali kekalahan ini. Menurutnya kegagalan ini akan menjadi bahan evaluasi dan dirinya yakin Jepang bisa menembus level dunia di masa mendatang.
Meski belum berhasil, tapi Jepang pulang dengan kepala tegak. Mereka hanya kurang satu langkah saja menuju level yang lebih tinggi. Meski demikian, keberanian dan semangat pantang menyerah yang mereka tunjukkan patut untuk dibanggakan.
(EL)
Yogyakarta,06122022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H