Lionel Messi. Nama yang satu ini amat berarti bagi masyarakat Argentina. Dengan kemampuan sepak bolanya yang luar biasa membuat semua orang menggantungkan harapan padanya untuk membawa lagi Argentina menjuarai Piala Dunia.
Messi adalah segalanya. Sebagai kapten, pengatur permainan dan yang pasti pencetak gol yang diandalkan. Kehadiran Messi di lapangan memberi keyakinan bahwa Argentina bakal memenangkan pertandingan.
Namun ternyata kehadiran Lionel Messi saja belum cukup. Ada hal yang lebih penting yang dibutuhkan untuk menjadi pemenang yaitu keberuntungan.
Ya, keberuntungan. Keberuntungan menjadi faktor penentu dari hasil akhir pertandingan. Seberapa hebatpun aksi-aksi Messi di lapangan, semua menjadi tak berarti ketika keberuntungan tak bersama mereka. Mereka tetap saja kalah.
Laga perdana Argentina di Piala Dunia 2022 ini menghadapi Arab Saudi tadi malam sudah cukup untuk mengatakan betapa pentingnya sebuah keberuntungan. Buktinya, Argentina yang tidak dinaungi keberuntungan harus takluk 1-2.
Kekalahan ini seharusnya tak terjadi. Argentina lah seharusnya yang memenangkan laga ini. Mereka sangat diunggulkan. Mereka punya materi pemain lebih baik. Mereka menguasai jalannya pertandingan. Membuat lebih banyak peluang. Dan juga mencetak gol lebih banyak. Tapi tanpa keberuntungan semua itu tak gunanya.
Tatkala Messi membuka keunggulan Argentina lewat tendangan pinalti pada menit 10 menyusul pelanggaran Saud Abdurrahman pada Leandro Paredes, semua orang menduga gol demi gol bakal kembali dilesakkan Messi dan kawan-kawan. Ya semua orang mengira partai ini akan menjadi milik tim Tango.
Dan memang, Messi dan rekannya Lautaro Martinez menciptakan  tiga gol lagi. Sayang ketiga gol tersebut semuanya dianulir. Bendera wasit dan teknologi bernama SAOT telah membatalkannya.
Dimulai dari gol Messi di menit 22. Sang pemain dinilai sudah terkena offside sejak menerima operan dari garis tengah. Dalam tayangan ulang Messi terlihat berada di depan bek tengah,Ali Al Bulaihi.
Berikutnya dua  gol dari Lautaro Martinez juga dibatalkan wasit karena offside. Gol pertama di menit 27. Tinjauan ulang memperlihatkan bahu Lautaro sedikit lebih maju saat menerima bola. Sementara untuk gol keduanya di menit terlihat cukup jelas kalau Lautaro memang terjebak offside ketika mendapat umpan Messi.