Dalam hidup kita butuh kemapanan. Tapi kemapanan tak selamanya memberi kepuasan. Kita perlu tantangan untuk mengusir kebosanan.
Bagi seorang Casemiro, pilihan menjadi pilar Real Madrid adalah sebuah keputusan yang tepat. Enam musim berada di klub terbesar Eropa itu, Casemiro telah mendapatkan segalanya.
Kejayaan, kemahsyuran dan kebanggaan, semua telah diraihnya. Bersama Luka Modric dan Toni Kroos, Casemiro dikenal sebagai salah satu trio pemain gelandang terbaik saat ini. Dan bersama Real Madrid, total 18 trofi sudah dimenangkannya.
Kini tibalah saatnya bagi pemain dengan nama lengkap Carlos Henrique Casimiro ini mencari tantangan baru. Keluar dari zona nyaman yang selama ini dirasakan. Dan tantangan itu adalah menerima tawaran pindah ke Manchester United.
Ya, gelandang asal Brasil itu baru saja meresmikan kepindahannya ke klub Liga Premier tersebut dengan nilai transfer mencapai 60 juta pound dan kontrak empat tahun. Keputusan yang cukup mengagetkan. Maklum tak ada rumor  dan kasak kusuk sebelumnya.
Keputusan Casemiro kali ini terbilang cukup berani. Tantangannya cukup ekstrim. Apalagi mengingat kondisi di United saat ini.
Manajer Madrid, Carlo Ancelotti, bahkan geleng-geleng kepala mempertanyakan langkah yang diambil Casemiro ini.
" Saya tak punya jawaban kenapa Casemiro pergi dari Real Madrid yang merupakan juara Eropa dan bergabung dengan tim yang berada dalam kesulitan (Manchester United),"Â demikian komentar Ancelotti seperti ditulis The Mirror.
Ya, membandingkan Madrid dengan United saat ini seperti membandingkan  puncuk gunung dengan dasar lembah. Madrid berada di puncak prestasi dengan beberapa trofi tingkat domestik dan regional.
Sementara itu United masih terseok-seok dan belum menemukan bentuk permainannya sendiri. Artinya dalam hal ini ada sedikit penurunan level dari ekosistem sepak bola yang dimasuki Casemiro.