Kenapa tidak. Pemakaian daging babi tak hanya merubah wajah dari rendang itu sendiri tapi juga citranya.Â
Penggunaan daging babi otomatis merubah citra eksklusif rendang yang seratus persen makanan halal. Artinya kini rendang menjadi seperti makanan seperti pada umumnya, bisa halal bisa tidak. Tergantung bahan yang dimasak.
Kreasi rendang babi Babiambo ini sempat menjadi perdebatan. Apalagi restoran itu memakai unsur-unsur budaya Minang. Padahal orang Minang yang mayoritas beragama Islam tidak mengenal masakan berbahan dasar daging babi. Tak pelak muncul protes dan kecaman.
Polemik ini kini telah selesai. Restoran Babiambo telah tutup dan pemiliknya meminta maaf.
Rendang adalah sebuah produk kebudayaan orang Minang. Kini bermigrasi melampaui banyak batas negeri. Maka percampuran budaya  di berbagai negeri menjadi sesuatu yang tak terelakkan. Baik bahan maupun cita rasanya.
(EL)
Yogyakarta,16062022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI