Tak ada sensasi. Semua berakhir sesuai prediksi. Gelar juara Liga Inggris 2021/2022 kembali milik Manchester City.
Memang benar kata orang kalau liga Inggris itu liga yang paling kompetitif. Persaingan antar tim amat ketat. Sering terjadi kejar mengejar poin dan tidak gampang menebak tim pemenang.
Liga Inggris adalah rangkaian drama penuh misteri. Maka dari itu harus ditonton hingga pluit panjang wasit berbunyi. Agar paham jalinan cerita yang terjadi.
Ketegangan, merupakan ciri khas dari drama ini. Banyak kejutan di menit-menit akhir terjadi. Seperti apa yang dilakukan Manchester City.
Sepuluh tahun lalu, pada 13 Mei 2012, Manchester City benar-benar membalikkan prediksi. Manchester United yang merupakan favorit juara dan sudah menyiapkan pesta menyusul kemenangan 1-0 mereka atas Sunderland dibuat gigit jari. Sebuah tendangan jarak dekat Sergio Aguero di menit keempat tambahan waktu membuyarkan pesta itu.
Ya, musim itu dua klub asal Manchester bersaing ketat. Dan hingga pekan 37 kedua tim mengumpulkan poin sama yakni 86. Namun City unggul selisih gol. Maka kemenangan menjadi syarat penting untuk memastikan gelar juara.
Kecemasan sempat muncul dihati para pendukung City. Dua gol dari Djibril  Cisse dan Jamie Mac Kanie memberi  keunggulan 1-2 bagi Queens Park Rangers. Gol Pablo Zabaleta di menit 39 seolah sia-sia. Penantian gelar juara liga Inggris selama 44 tahun serasa semakin panjang.
Tak ayal sang manajer Roberto Mancini pun dilanda kecemasan. Dalam kebingungannya, pelatih asal Italia itu memasukkan dua penyerang baru, Edin Dzeko dan Mario Balotelli guna menemani Sergio Aguero.
Tapi begitulah Liga Inggris. Hasil pertandingan kadang baru diketahui di menit-menit akhir. Dan keberuntungan yang semula menjauhi Manchester City kini mulai mendekat lagi.
Dua gol dari  Edin Dzeko dan Sergio Aguero mengubah keberuntungan. Skor menjadi 3-2. City memenangkan laga. City menambah tiga angka. City memastikan gelar juara. Momen yang dramatis dan menyesakkan bagi kubu United.