Bagi seorang Kopites tak ada yang lebih dicintai selain dari klub Liverpool. Dan menyaksikan para pemain Liverpool mengangkat trofi juara adalah sebuah kebahagiaan.
Steven Gerrard adalah seorang Kopites. Dan sebagai seorang Kopites, Gerrard sudah beberapa kali menyaksikan momen kesuksesan para punggawa Liverpool mengangkat piala. Dan bukan itu saja, Gerrard bahkan merupakan pelaku utama dari kesuksesan itu.
Ya, hampir lebih dari separuh hidupnya dihabiskan untuk berbakti pada Liverpool. Dimulai sejak usia belia hingga menjelang kepindahannya ke liga MLS tahun 2015 lalu,Gerrard setia bermain untuk satu klub saja yakni Liverpool.
Selama 17 tahun membela Liverpool, Gerrard telah memenangkan 9 trofi. Trofi Piala FA, Piala Liga, Community Shield, Liga Champions, Piala UEFA dan Super  Copa Eropa adalah kompetisi yang telah dimenangkannya. Cukup komplit memang. Namun terasa belum lengkap ketika Gerrard belum sekalipun memenangkan trofi Liga Inggris.
Delapan tahun lalu sebenarnya Gerrard hampir saja mendapatkannya. Bermain dibawah asuhan Brendan Rogers, Liverpool merupakan salah satu kandidat kuat juara Liga Inggris bersaing dengan Chelsea dan Manchester City.
Kemenangan 3-2 atas Manchester City pada pekan ke-34 membuka jalan bagi Liverpool untuk menjadi kampiun musim itu. Liverpool memimpin klasemen dengan poin 77 menggeser City. Sayang Liverpool tergelincir pada dua pekan berikutnya karena " aksi terpeleset " Stevan Gerrard.
Ya,pada pertandingan melawan Chelsea di pekan ke-36 di kandang sendiri stadion Anfield, Gerrard secara tak sengaja terpeleset ketika menerima operan dari Mamadou Sakho menjelang berakhirnya babak pertama. Situasi ini  berhasil dimanfaatkan penyerang Chelsea, Demba Ba yang berhasil merebut bola dan menggiringnya sendirian ke depan gawang Liverpool. Selanjutnya Demba Ba dengan mudah menaklukan kiper Liverpool  Simon Mignolet dengan sepakan kaki kanannya untuk membuka keunggulan Chelsea 0-1.
Liverpool yang saat itu juga diperkuat pemain bintang seperti Luis Suarez dan Philippe Coutinho gagal mencetak gol di laga itu dan bahkan kebobolan lagi di masa injury time oleh gol Willian. Liverpool takluk 0-2 dari tamunya Chelsea.
Kekalahan menyesakkan ini menjadi titik balik kemunduran Liverpool. Posisi puncak klasemen disalip City yang berhasil mempertahankannya hingga akhir kompetisi. Pada klasemen akhir Liverpool kalah dua poin dari Manchester City.
Kegagalan ini amat disesalkan Gerrard dan para Kopites tentunya. Apalagi  peristiwa ini terjadi dimasa menjelang akhir karir Gerrard bersama klub kesayangannya ini. Dan hingga akhir masa baktinya bersama Liverpool Gerrard gagal membayar kesalahannya ini.