Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Toleransi dan Semangat Mempererat Persaudaraan: Sebuah Kenangan Acara Buka Bersama dengan Rekan Non Muslim

17 April 2022   19:00 Diperbarui: 17 April 2022   19:07 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi acara Buka Bersama | Foto: Alexandra Radu/Anadolu Agency/tribunpontianak.co.id

Perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Perbedaan itu adalah takdir Tuhan yang tak bisa dielakkan. Dalam ajaran Islam situasi seperti ini tertuang dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 48 yang artinya :

"Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan"

Perbedaan atau kondisi yang tidak sama ini khususnya perbedaan dalam hal agama yang dianut berpotensi memicu ketidaksepahaman dan perselisihan. Karena itu perlu disikapi dengan bijaksana. Dan toleransi atau tepatnya toleransi antar umat beragama menjadi solusi dalam menjembatani berbagai perbedaan tersebut.

Toleransi adalah sikap yang menghargai perbedaan dan menghapus sekat-sekat yang memisahkan. Toleransi merupakan kunci sukses dalam membangun hubungan baik antar personal dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam membangun toleransi hendaklah didasarkan pada rasa cinta dan kasih sayang sesama manusia. Karena itu rasa persaudaraan bagi masing-masing individu yang terlibat didalamnya hendaklah diperkuat. Sehingga nantinya nilai output berupa kerukunan hidup sebagai tujuan akhir bisa tercapai.

Bicara mengenai hubungan antar umat agama yang berbeda, penulis teringat pada kenangan semasa SMA di kota Padang dahulu.Tentang antusiasme seorang teman beragama Budha yang mau menghadiri dan membantu persiapan acara "Buka Bersama".

Penulis dulu punya teman sekelas beragama Budha dari etnis Tionghoa. Meski berbeda kultur dan keyakinan, hubungan kami cukup akrab dan dan kami tak pernah mempersoalkan perbedaan yang tampak.

Ketika akan mengadakan acara Buka Bersama, kami memutuskan mengundang teman tersebut karena sudah menganggapnya sebagai saudara. Dan karena sudah dianggap sebagai saudara,maka sang temanpun dengan senang hati menerima undangan ini.

Pada hari-H,sang teman tersebut yang merupakan rekan putri ikut mempersiapkan menu buka puasa bersama rekan-rekan putri lainnya. Acara berlangsung lancar dan kami semua berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun