Pelatih Tite berpikir keras. Alarm peringatan terus berbunyi.Situasi seperti ini tak boleh dibiarkan.
Maka perubahan strategipun dimulai. Raphinha masuk menggantikan Everton Ribeiro diawal babak kedua untuk memperkuat serangan. Hasilnya sebuah servis tendangan bebas yang dilanjutkan dengan sundulan Thiago Silva di menit 57 menjadi gol.Sayang gol ini dianulir karena Silva berada di posisi offside.
Berikutnya giliran Vinicus Jr. yang masuk di menit 63 menggantikan Lucas Paquet.Pergantian ini mengisyaratkan pelatih Tite serius menginstruksikan pasukannya untuk terus menyerang.
Hasilnya tidak sia-sia. Setelah satu jam menunggu, sebuah umpan sepak pojok dari Raphinha berhasil dituntaskan menjadi gol oleh Marquinhos lewat tandukan di menit 71.Skor kini imbang 1-1.
Brasil makin intens menyerang. Laskar Selecao, julukan bagi Brasil ini kini diatas angin. Hadiah pinalti kemudian dihadiahkan wasit untuk Brasil setelah Gabriel Barbosa dijatuhkan di kotak pinalti.
Barbosa mengeksekusi sendiri pinalti ini.Dan gol.Brasil kini memimpin.
Namun mereka belum puas .Antony, penyerang muda berusia 21 tahun kemudian masuk menggantikan Gabriel Jesus. Bersamaan dengan itu Emerson juga masuk menggantikan Danilo di menit 77.
Keputusan yang yang tepat dari pelatih Tite. Antony kemudian menambah keunggulan tim Samba, julukan lain Brasil di masa injury time.3-1 untuk kemenangan kesembilan Brasil secara beruntun.
Tiga gol, ya tiga gol yang tercipta dalam 20 menit sisa pertandingan sudah cukup bagi skuad Brasil untuk merubah peruntungan mereka. Merubah alarm kekalahan menjadi alunan tabuhan kemenangan.
"Kami memulai pertandingan dengan buruk. Tapi kami bisa memaksimalkan bola mati untuk membuat perbedaan di laga ini,"Â ujar Marquinhos tentang pertandingan malam itu seperti ditulis AP.
Tim berseragam kuning hijau ini tetap kukuh di singgasana dengan hasil sempurna,27 poin dari 9 pertandingan. Sementara Venezuela makin merana dengan empat poin di dasar klasemen.(EL)