~Bagi sebuah tim sepak bola, kemenangan adalah tujuan utama. Tapi untuk mendapatkannya gampang-gampang susah~
Kemenangan adalah sesuatu hal yang mudah diraih bagi tim-tim besar bahkan hampir selalu mengikuti mereka. Coba tanya tim-tim seperti Real Madrid, Atletico Madrid dan tim besar lainnya. Deretan medali dan trofi dalam lemari pajangan adalah jawabannya.
Tapi bagi tim-tim kecil, kemenangan adalah sesuatu yang langka. Sesuatu yang hampir tak mungkin diperoleh. Kemenangan sering dinilai sebagai sebuah kejutan. Apalagi kalau berhadapan dengan tim besar.
Ya, kemenangan tim lemah atas tim kuat adalah kejadian luar biasa. Seperti kisah Deportivo Alaves, klub kecil dari Pais Vasco, Spanyol yang meraih kemenangan perdananya musim ini.
Delapan belas tahun lamanya Deportivo Alaves akhirnya menikmati lagi manisnya kemenangan atas Atletico Madrid, salah satu tim kuat Liga Spanyol. Klub ini menang tipis 1-0 pada pekan ketujuh La Liga ,25 September 2021 waktu setempat di kandang sendiri, Estadio Mendizorrotza.
Sebagaimana diketahui, Alaves terakhir kali mengalahkan klub yang bermarkas di timur pusat kota Madrid itu pada musim 2002/2003.Tepatnya pada 10 Mei 2003.
Kala itu Adrian Ilie menjadi pahlawan kemenangan Alaves atas Atletico yang saat itu ditangani Luis Aragones, salah satu pelatih legendaris di Spanyol. Gol tunggal Ilie di menit 57 adalah kenangan indah tim asal  utara Spanyol ini.
Dan setelah delapan belas tahun menunggu, kemenangan akhirnya kembali singgah di klub berseragam biru putih ini. Kemenangan yang tak pernah diprediksi sebelumnya.
Alaves mendapatkan kemenangan ini saat mereka terpuruk. Lima kali babak belur, termasuk tiga kali di kandang adalah nasib yang mereka alami. Mereka bertarung tanpa memiliki poin satupun.
Pun mereka juga minus para bintang. Nama-nama seperti Mamadou Sylla, Mamadou Louma, Victor Langurdia, Ruben Duarte dan kawan-kawan adalah nama-nama asing bagi penggemar sepak bola saat ini.