Kuliah di PTN adalah harapan para lulusan SLTA.Mereka akan berjuang mati-matian agar diterima di PTN favorit mereka .Salah satunya lewat SNMPTN.Tapi sayang,daya tampung yang sedikit membuat banyak dari mereka yang diterima.
Kecewa,sedih,patah hati begitulah kira-kira perasaan mereka yang tak lulus.Maklum imej yang berkembang di masyarakat bahwa dengan kuliah dan lulus dari PTN adalah faktor penting yang memudahkan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan.Dan ketika tak diterima di PTN dianggap separo dari kegagalan di masa depan.
Padahal faktanya tidak.Menjadi seorang lulusan PTN hanyalah salah satu dari sekian banyak jalan menuju sukses.Karena pada dasarnya keberhasilan itu ditentukan dari bagaimana seseorang memaksimalkan potensi dan peluang yang didapatkannya.Seperti kisah yang dialami kerabat penulis beberapa waktu lalu.
Salah seorang kerabat penulis bercita-cita menjadi seorang dokter.Menyadari persaingan masuk di fakultas kedikteran cukup berat,maka ia belajar keras selama SMA.Dilanjutkan ikut bimbingan belajar di salah satu Pusat Bimbel terkenal.
Namun nasib baik ternyata belum berpihak padanya.Dua kali ikut SNMPTN (dulu UMPTN),dua kali gagal total.Padahal ia merasa sudah berusaha maksimal.Ia kecewa berat,perasaannya hancur.Apalagi melihat teman-teman yang kemampuan akademisnya sama dengannya malah bisa lulus.
Beruntung keluarga,terutama kedua orangtuanya selalu menghibur dan menyemangatinya.Perlahan ia mulai bangkit dan mencoba berpikir rasional.Hingga akhirnya memutuskan menekuni ilmu pertekstilan di Bandung.
Setelah lulus,nasib baik mulai menghampirinya.Tak perlu menunggu lama sang kerabat itu diterima di salah satu perusahaan tekstil di Jawa Tengah.Karirnya cukup cemerlang dan terus menanjak.Dan ia sangat menikmati kehidupannya sebagai seorang profesional.
Demikianlah sekelumit kisah tentang seseorang yang meski tak lulus SNMPTN,tapi bisa punya prestasi bagus.
Ada beberapa poin penting yang bisa kita tarik dari pemaparan diatas.