Salah satu manfaat dari kecanggihan teknologi saat ini adalah bisa menghubungkan kembali orang-orang yang lama terpisah. Lewat bantuan media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan medsos lainnya komunikasi yang sempat terputus dengan teman, kenalan, atau saudara bisa disambung lagi.
Salah satu fenomena yang marak saat ini adalah grup WA alumni sekolah. Mulai dari SD, SMP, SMA,hingga teman kuliah. Biasanya dimulai dari berteman di medsos seperti Facebook berlanjut saling berbagi nomor telpon dan sepakat membentuk grup WA.
Beberapa di antaranya berlanjut dengan acara reuni dan kopi darat. Bertatap muka lagi setelah bertahun-tahun tak bersua.
Tak ada yang salah dengan fenomena grup WA ini. Karena pada dasarnya sifat manusia suka bersosialisasi. Saling bertanya kabar dan bercerita.Â
Di satu sisi bergabung di grup WA alumni memberi keuntungan. Selain sebagai ajang temu kangen. Juga bisa sebagai sarana berbagi ilmu dan informasi.
Tapi di sisi lain juga berdampak negatif bila tidak bijak menggunakannya. Grup WA malah jadi alat untuk menjalin cinta yang semestinya tak boleh terjalin.
Salah satu obrolan yang sering diangkat di grup WA alumni biasanya tentang kisah cinta masa lalu. Ada yang berlanjut ke pelaminan. Tapi banyak juga yang kandas di tengah jalan. Atau malah belum sempat mengungkapkan rasa cintanya dahulu.
Pada awalnya mungkin hanya sekedar bercanda. Tapi kemudian obrolan menyerempet pada topik asmara. Hingga kemudian berlanjut pada kesepakatan menjalin cinta.
Masalah timbul bila dua insan berlainan jenis yang menjalin asmara sudah punya pasangan dan keluarga masing-masing. Namun karena tak kuat menahan godaan mereka terperosok dalam cinta terlarang.
Ada beberapa hal yang perlu diingat agar tak terjerumus pada hubungan cinta terlarang ketika berada di grup WA.