Selama 5 tahun berkostum Liverpool, Philipe Coutinho tidak memperoleh gelar satupun,baik juara EPL maupun Liga Champion.Paling paling cuma penghargaan individu sebagai Player of The Year tahun 2014.
Demi gelar Liga Champion pemain asal Brasil ini memutuskan hijrah ke Barcelona tahun 2018. Tapi sepeninggalnya Liverpool justru sukses besar dengan meraih juara Liga Champion 2019 serta juara EPL 2020.
Ironisnya lagi kesuksesan Liverpool sebagai juara baru Liga Champion 2019 setelah mengandaskan Barcelona, klub baru Coutinho di semifinal dimana Coutinho ikut bermain kala itu.
Sejatinya Coutinho adalah salah satu penain penting Liverpool. Datang dari Inter Milan pada Januari 2013 gelandang serang Brasil ini langsung cepat beradaptasi dengan tim yang dilatih Brendan Rogers kala itu. Kemampuannya dalam membuka pertahanan lawan dan memberi umpan panjang sesuai dengan kebutuhan tim.
Ketika terjadi suksesi pelatih kepada Jurgen Klopp,peran  Coutinho makin kuat. Selain sebagai gelandang serang, pemain kelahiran Rio de Janeiro ini juga ditempatkan sebagai second striker dan algojo tendangan bebas.Rekornya cukup fantastis di Liverpool, dimana ia bermain dalam 138 laga dengan torehan 34 gol.
Hampa gelar selama 5 tahun serta ketertarikan Barcelona yang akan memproyeksikannya sebagai pengganti Andreas Iniesta membuat Coutinho memutuskan hengkang pada Kanuafi 2018. Apalagi penampilan klub Spanyol itu cukup bagus kala itu,baik di liga domestik maupun liga Champion.
Liverpool untung besar dari penjualan Coutinho.Barca harus membayar cukup mahal,160 juta euro.Dengan uang sebanyak itu Liverpool langsung mengambil langkah langkah penting yang terbukti menjadi salah satu faktor sukses mereka.
Sektor penjaga gawang yang selalu jadi faktor terlemah Liverpool selama ini segera dibenahi. Alisson Becker yang tampil gemilang bersama AS Roma didatangkan sebagai kiper termahal menggantikan Simon Mignolet dan Loris Karius yang sering blunder. Mantan klub Stevan Gerrard ini juga merekrut Virgil van Dijk di posisi bek serta Naby Keita dan Fabinho di lini tengah.
Kehilangan Coutinho justru membawa berkah bagi Liverpool. Seperti diungkapkan CEO mereka Peter Moore yang dilansir dari media Sport,"Saat Coutinho pergi terjadi perubahan. Bukan hanya struktur tim, tapi juga cara bermain. Tanpa bermaksud tidak menghormati Philipe, tapi dia punya gaya bermain yang berbeda. Uang yang kami dapatkan dari Barcelona (hasil penjualan Coutinho) membantu untuk merekrut Alisson Becker".
Kepergian Coutinho ternyata malah membawa berkah bagi Liverpool. Mereka justru berkesempatan membentuk tim yang lebih tangguh dengan menambal lubang lubang kelemahan selama ini.
Ditambah kejeniusan pelatih Jurgen Klopp dengan gaya gegenpressing-nya akhirnya dahaga puasa gelar selama ini berakhir juga dan Liverpool jadi salah satu tim terkuat saat ini khususnya di Liga Inggris.