Lingkungan kerja yang toxic memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental. Mulai dari kecemasan berlebihan, stres hingga depresi yang mengakibatkan turunnya performa. Hal tersebut mungkin bisa dialami kiper Timnas Indonesia Ernando Ari yang sebagian besar waktunya dicurahkan untuk sepak bola
Untungnya, kiper Persebaya Surabaya ini dikelilingi orang-orang baik dan lingkungan kerja yang sehat. Sepenggal pengakuannya itu disampaikan Nando, begitu panggilan akrabnya, melalui akun Instagram pribadinya @nandoariiiss.
"Saya berada di tim nasional hebat yang selalu saling menguatkan dan mensupport saya tanpa lelah di setiap pertandingan yang saya jalani," tulisnya, Kamis (13/6/2024).
Tak bisa dimungkiri, dua pertandingan terakhir yang dilakoni Nando bersama Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi sorotan. Penyebabnya umpan back pass yang mengarah ke dirinya yang berujung gol kontra Irak. Kesalahan serupa juga hampir terulang versus Filipina. Beruntung dia tidak sampai memungut bola dari jaring gawangnya kembali.
Meski begitu, Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih tetap memberikan kepercayaan kepada Nando tampil penuh selama 90 menit versus Filipina. Apalagi dia sudah menjadi langganan timnas sejak kelompok umur U-16 pada era kepelatihan Fachri Husaini hingga Senior sekarang.
Selain itu, dibawah kepelatihan SYY, Nando memiliki peran dan atribusi sebagai Goalkeeper (Defense) dan Sweeper Keeper (Defense). Sebuah role model kiper modern yang bukan hanya menyelamatkan bola dari kebobolan tetapi juga build-up serangan yang dipopulerkan Pep Guardiola.Â
Racun Melesatnya Prestasi Timnas Indonesia
Penampilan apik Indonesia dalam setahun terakhir ini membuat para pemain berlabel timnas semakin populer, khususnya di media sosial Instagram. Banjirnya jumlah followers menjadikan mereka layaknya Selebgram.Â