Tapi menjadi tidak sepele ketika Kayla membacakannya di depan Ganjar. Ganjar ibarat sahabat bagi Kayla. Sahabat bagi mereka yang tidak takut salah, meskipun mereka masih terus membuat kesalahan.
Bahkan sosok gubernur yang memiliki 3 juta follower Instagram ini rela setengah jongkok mengulurkan tangannya untuk memegang microphone Kayla. Mirip posisi seorang cowok yang hendak "menembak" pasangannya dengan sekuntum mawar merah.
Padahal dress code yang Ganjar kenakan baju adat tradisional dengan atasan lurik lengan panjang dan sarung motif batik. Tentu bikin ribet saat bergerak. Walhasil, setelah beberapa menit Ganjar terlihat "auto pegal".
Kayla tampaknya sejalan dengan pemikiran Paulo Coelho dari esai berjudul On Writing. Penulis asal Brazil itu menyebut "Pada dasarnya, saya percaya bahwa setiap orang di planet ini memiliki sesuatu untuk diceritakan pada orang-orang di sekelilingnya".
Sedangkan Ganjar Pranowo secara tidak langsung telah memberikan keteladanan tentang pentingnya membaca dan kepedulian terhadap literasi dan kecintaan buku. Apalagi kegiatan positif tersebut dilakukan sejak dini.
"Tulisannya enteng-enteng saja, tentang pengalaman berlibur, perjalanan mereka dan bagaimana kisah di rumah. Ini bagus karena bisa mengajarkan tradisi menulis dan akhirnya meningkat menjadi tradisi membaca dan mengarang di kalangan siswa," kata Ganjar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H