Memasuki era kenormalan baru saat ini banyak masyarakat yang sudah bosan di rumah dan ingin segera piknik. Mereka ingin serta menikmati pemandangan di sejumlah objek wisata. Â
Walhasil, sejumlah destinasi wisata yang sebelumnya ditutup ditengah pandemi covid-19 sudah kembali dibuka. Namun masih saja ditemukan para wisatawan bandel yang mengabaikan protokol kesehatan.Â
Ya, era pandemi covid-19 menjadi tantangan besar bagi pelaku pariwisata untuk bertahan dan berkembang. Sejumlah perubahan yang terjadi selama pandemi membawa dampak pelemahan sekaligus memunculkan peluang baru.Â
Lantas, apa yang harus dilakukan para pelaku pariwisata agar roda ekonomi terus berputar? Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 tumbuh minus 5,32 persen. Berikut jurusnya:
1. Menerapkan Pembayaran Online
Pengelola objek wisata tidak menerima penjualan tiket di loket. Pengunjung dapat membeli tiket secara online melalui situs atau aplikasi resmi dari objek wisata bersangkutan.Â
Di sini, pengelola wisata dapat berkolaborasi dengan perusahaan keuangan digital. Pengunjung dapat mengetahui kapan dia bisa datang berwisata, -jam berapa-, usai menerima notifikasi pemberitahuan.Â
Sehingga kebijakan pembayaran non-tunai ini dapat menghindari kerumunan serta antrean yang mengular. Di sisi lain, pengelola juga memiliki catatan dari pendapatan tiket secara real time.Â
2. Surat Keterangan Sehat dan Scan QR Code
Pengelola wisata memastikan wisatawan yang berasal dari zona merah mengantongi surat keterangan sehat. Surat dengan tanggal terbaru ini dapat discan lalu diunggah di aplikasi yang menggunakan inovasi pemanfaatan QR code.Â