Mohon tunggu...
birokrat muda
birokrat muda Mohon Tunggu... -

Birokrat muda yang masih punya rasa malu dan impian Indonesia bebas dari birokrat korup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pakta Integritas Hanya Fiksi Belaka

15 Maret 2012   13:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari yang lalu ada seremoni penandatanganan ‘Pakta Integritas’ di daerah tempat saya bekerja. Seperti biasa, isinya sangat-sangat ideal. Memang kita sangat pandai membuat konsep-konsep yang hebat, namun pelaksanaannya jauh panggang dari api.

Isi Pakta Integritas ini antara lain menyebutkan : pro aktif dalam pencegahan dan pemberantasan KKN, tidak menerima pemberian secara langsung/tak langsung dan menyampaikan informasi penyimpangan yang terjadi dan jika melanggar harus siap menerima konsekuensinya.

Indah bukan? Andai saja isi pakta ini dilaksanakan dan bukannya hanya menjadi fiksi belaka, tentu negeri ini menjadi surga bagi rakyatnya. Koruptor akan menjadi hewan langka, punah dan tak ada yang mau melestarikannya. Tak ada yang bakalan digantung atau gantung diri di Monas.

Sayangnya, seperti yang sudah-sudah, semua ini hanya manis di mulut saja. Hanya hitam di atas putih. Jika benar-benar dilaksanakan, bisa-bisa seluruh birokrat di daerah kami akan menerima konsekuensinya. Karena, seperti yang kami sadari satu sama lain, kami hanya bisa pro pasif terhadap KKN yang terjadi. Mau jadi whistle blower?Tak ada gunanya. Bos besar punya kuasa dan si bos sudah keluar uang banyak buat duduk di singgasananya. Jadi baginya, mengeruk uang dari kekayaan daerah kami itu wajar.

Yang lucunya, ketika poin tentang pro aktif dalam pencegahan dan pemberantasan KKN dibacakan, terlihat wajah-wajah pejabat yang salah tingkah dan seolah berkata satu sama lain “gak janji deh.”

Maka yakinlah, Pakta Integritas ini akan bernasib sama dengan Panca Prasetya Korpri dan sumpah jabatan. Kata-kata indah namun kosong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun