Mohon tunggu...
Gabriel Wangge
Gabriel Wangge Mohon Tunggu... -

Penyuka Birokrasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendekatan Marxian dalam Ekonomi Politik

23 Juni 2012   15:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37 4523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam buku ini Caporaso Livine mencoba menggunakan teori Marxian untuk mengkaji lebih mendalam bagaimana pandangan Marx tentang hubungan antara ekonomi dan politik. Penulis memandang bahwa Marx pada dasarnya mengusung proyek eknomi klasik dalam artian bahwa Marx memandang perekonomian kapitalis sebagai suatu yang pada dasarnya tidak memiliki sifat politik. Sebaliknya Marx justru berusaha untuk menunjukkan bahwa faktor-faktor politik itu disebabkan oleh dinamika dari proses ekonomi kapitalis dan berusaha menjelaskan bagaimana proses itu mewarnai pertarungan-pertarungan politik berskala besar dalam sejarah. Dan dalam teori Marxian ini juga Marx mencoba melakukan kritik terhadap system ekonomi pasar (kapitalisme).

Pemaparan dinamika dari proses ekonomi kapitalis dengan hubungannya dengan agenda politik, Caporaso Livine menggunakan pembahasan pada tiga aliran dalam teori Marxian yaitu; Politik Revolusioner (Marx dan Lenin) Politik Kompromi Kelas (Kautsky dan Aliran Social demokrat) Teori Negara Marxis (Caporaso, 2008: 126-127).

Untuk membuktikan bahwa cara kerja dari perekonomian kapitalis membawa dampak politik, Marx mengajukan kritik terhadap pandangan klasik tentang pasar yang meregulasi dirinya sendiri. Dia melakukan kritik ini bukan dengan tujuan untuk membenarkan konsep kapitalisme yang dikendalikan negara, melainkan dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa kapitalisme tidak dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Pembuktian dari pernyataan bahwa kapitalisme tidak dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama dalam paparan buku ini menggunakan konsep kesadaran kelas antara kelas pekerja dan kelas kapitalis akan memperjelas gap antara kaum pekerja dengan kaum kapitalis/ pemilik modal. Seperti dalam penelitian yang dilakukan marx yang di sampaikan Charles Bettelheim 1985, dimana akibat dari hubungan produksi (reletion of production) menjadikan sebuah masyarakat menjadi beberapa kelas (caporaso, 2008: 130).

Caporaso Livine menilai cara pandang Marx dalam memandang hubungan antara agenda politik dengan faktor-faktor ekonomi, Marx dipandang tetap berpegang pada pemahaman klasik bahwa ekonomi adalah sebuah bidang tersendiri dalam kehidupan masyarakat yang terpisah dari bidang-bidang lain, hanya saja Marx mengajukan sebuah konsep berbeda dari pemikir-pemikir klasik lain tentang hubungan antara bidang politik dengan bidang ekonomi.

Pemahaman ekonomi politik dalam pendekatan Marxian dimana institusi politik atau agen politik (yaitu dalam hal ini negara) mendefinisikan dan melindungi kepentingan politik dari sebuah kelas atas kemauanya sendiri dan karena Negara adalah “instrument” yang dikendalikan kelas itu. Dengan demikian penulis (caporaso levine) memandang ide utama dari marxisme struktural bahwa Negara bisa bertindak atas nama kelas kapitalis tetapi belum tentu Negara akan bertindak atas perintah dari kelas itu.

Dengan kata lain, marxisme struktural membedakan antara pandangan tentang Negara sebagai alat kekuasaan dengan kepentingan kapitalis atau capitalism itu sendiri. Lantas bagaimana dengan negara-negara yang menganut faham ekonomi liberal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun