Aliran humanisme dalam Pendidikan merupakan aplikasi dari paham kemanusiaan yang sangat peduli tentang keterkaitan perkembangan manuasia dalam Pendidikan. Aliran humanisme dalam psikologi berkembang sejak tahun 1950-an dengan salah satu tokoh utamanya yaitu Abraham Maslow, teorinya menekankan tentang manusia itu sendiri, aktualisasi diri, kesehatan, harapan, kasih sayang, kreativitas dan arti menjadi seorang individu yang berarti.
Teori yang berbasis humanisme dikembangkan oleh Abraham Harold Maslow, yang dilahirkan di Brooklyn, New York pada tanggal 1 April 1980, dan meninggal di tanggal 8 Juni 1970. Beliau adalah tokoh pengembang teori humanisme, dengan melalui teori hierarki kebutuhan manusia yang memberikan pemahaman secara komprehensif tentang self-esteem, yaitu rasa percaya pada diri sendiri dan kemampuan untuk menghargai diri sendiri dan cara-cara yang dapat dilakukan dalam meninggakatkan self-esteem tersebut.
Menurut Maslow, kebutuhan manusia merupakan kebutuhan yang berjenjang dan saling mempengaruhi dalam rangka aktualisasi diri manusia. Maslow menyusun kebutuhan hidup ke dalam lima lapisan hierarki, yang dimulai dari (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan untuk dicintai dan mencintai, (4) kebutuhan penghargaan, dan (5) kebutuhan aktualisasi diri, berikut adalah penjelasannya.
- Kebutuhan Fisiologis adalah kebutuhan biologis untuk kelangsungan hidup manusia, atau kebutuhan dasar manusia, seperti oksigen, minuman, makanan, pakaian, tempat tinggal, seks hingga kebutuhan untuk beristirahat dan tidur.
- Kebutuhan rasa aman muncul apabila kebutuhan fisiologis telah terpenuhi. Kebutuhan ini mewujudkan diri dalam bentuk aman dari segala keamanan, perlindungan seperti ketertiban, hukum, stabilitas, serta kebebasan dari rasa takut.
- Kebutuhan untuk dicintai dan mencintai muntul setelah kebutuhan fisiologis, dan rasa aman terpenuhi. Kebutuhan ini merupakan hubungan interpersonal seperti keintiman, persahabatan, kepercayaan, serta penerimaan. Kebutuhan ini mewujudkan diri dalam bentuk kebutuhan memiliki teman, memiliki pasangan hidup, menjadi anggota masyarakat, atau menjadi anggota dari suatu organisasi social, dan sebagainya.
- Kebutuhan penghargaan untuk diri sendiri meliputi martabat, prestasi, penguasaan, keberhasilan, kebebasan serta kemandirian. Selanjutnya kebutuhan merupakan keinginan untuk reputasi atau rasa hormat dari orang lain seperti memperoleh status, perhatian, kebanggaan, dan kekuasaan.
- Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang menjadi dasar setiap individu. Pada tahap ini, setiap individu mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, sehingga dapat memperluas pergaulan dan mendapat peluang baru dari lingkungnnya. Kebutuhan aktualisasi dapat diwujudkan dalam pemenuhan terhadap dirinya, mencari pertumbuhan pribadi yang melakukan berbagai kegiatan untuk kepentingan sosialnya sehingga dilakukan tanpa meminta imbalan, dan secara suka rela. Â
Penerapan teori Maslow di dalam Pendidikan menekankan pada perkembangan konsep diri anak. Apabila anak memiliki konsep diri yang baik, maka anak tersebut dapat berperilaku baik. Konsep diri ini dimulai dari pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan diri anak. Oleh sebab itu, belajar tidaklah boleh berakhir begitu saja tanpa arti namun belajar juga perlu diakhiri dengan perkembangan diri. Anak belajar bukanlah karena adanya keterpaksaan, akan tetapi belajar berdasarkan keinginan untuk mengetahui segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Misalnya keinginan anak untuk mencapai keberhasilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi, hal ini merupakan keberhasilan yang diperoleh anak, dan merupakan hadiah bagi dirinya sendiri.
Adapun kelebihan dan kekuranan Teori Maslow, antara lain:
Kelebihan :
- Teori Maslow dapat dengan mudah dipahami oleh semua orang
- Teori ini dapat memperhitungkan sifat manusia yang dimulai dari tingkat yang paling dasar menuju tingkat yang lebih tinggi.
- Memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak dan bentuknya bertingkat-tingkat.
- Sangat relevan pada semua bidang kehidupan, serta dapat diterapkan dimana saja, seperti sekolah, rumah, kantor, dan lain-lain,
- Dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengetahui permasalahan dan mengambil solusi yang tepat.
Kekurangan :
- Tidak semua orang bepikir dengan cara yang sama.
- Kepuasan setiap orang berbeda-beda
- Kebutuhan individu tidak selalu mengikuti tatanan yang berjenjang.
Pada akhirnya, kebutuhan aktualisasi dirilah yang merupakan hal yang paling penting dalam teori Maslow. Dimana anak yang memiliki pandangan baik tentang dirinya sendiri, hal itu dapat menjadi motivasi atau pendorong bagi anak dalam menentukan langkah atau tujuan -- tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu salah satu tugas orang tua sebagai fasilitator adalah membuat anak untuk memiliki perasaan yang baik tentang dirinya dan berpikir positif terhadap dirinya sendiri, dengan menfasilitasi kegiatan belajar yang positif bagi perkembangan Pendidikan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H